Kamis, 28 Desember 2017

Tantangan kesan satu buku bacaan

Winna Efendi - Refrain

Cerita di novel ini adalah seputar kehidupan ketiga tokoh utamanya yang diceritakan waktu itu masih menginjak bangku SMA. Ada Nata, Niki dan Annalise. Cerita cinta dan persahabatan khas remaja diceritakan dengan bagus sekali oleh Kak Winna Efendi sang penulis. Sehingga saya tidak perlu kesulitan menyelami setiap karakter dan juga setiap konflik yang dimunculkan. Eksekusinya juga bijak dan kesimpulannya, novel ini cocok dibaca para ABG yang jiwa remajanya sedang menggebu-gebu maupun para non ABG yang merindukan masa-masa remaja mereka terutama kenangan SMA alias kenangan putih abu-abu.

Meskipun ceritanya mudah ditebak, novel ini punya kekuatan untuk terus membuat orang yang membacanya membuka halaman demi halaman dari buku tersebut. Bagian-bagian tertentu sukses membuat kita berimajinasi  membayangkan kejadian nyata-nya. Penulis adil membagikan bagian-bagian ceritanya untuk ketiga tokoh utama. Kisah cinta, persahabatan, mimpi-mimpi, dan harapan ada di dalamnya. Keceriaan, kesedihan, kecanggungan dan kenyamanan juga turut hadir dalam buku ini. Semua cerita pasti ada something yang dapat diambil, begitu juga dengan cerita-cerita yang terangkai hingga terbentuk sebuah kesatuan sehingga menyuguhkan buku yang begitu sederhana, indah, dan sweet ini. Sekian

#TantanganRCO

Aku mencintaimu tanpa perlu tau siapa kamu

"Kenapa aku harus hidup? Mengapa takdir selalu seperi ini?" kata-kata itu lah yang selalu aku keluarkan dari mulutku disaat aku mengalami masalah.

Namaku Yoga Palwaguna, aku adalah anak tunggal yang harus terbiasa tinggal sendirian di rumah besar ini, karena kedua orang tuaku meninggal 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan beruntuntun di daerah Singasari.

Dulu, setelah lulus SMA, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan, karena apa? Aku selalu berfikir apa gunanya pendidikan tinggi jika akhirnya jadi pengangguran juga.

Aku bisa dibilang anak yang sangat nakal, keluar masuk diskotik dan lain sebagainya. Pantas saja orang menyebutku anak kurang ajar, tapi aku selalu santai, karena apa? Hidup ini aku yang menjalani, toh aku tidak minta uang dari mereka. Tapi itu semua dulu, sebelum semuanya berubah.

Dini hari itu, ketika aku baru pulang dari diskotik, aku bertemu perempuan yang cantik. Ku hentikan mobilku tepat di dekat perempuan itu. Saat itu keadaanku sangat mabuk parah, dan aku membawa dia kerumahku, harap-harap dia mau menjadi pemuas hasratku. Tapi aku salah, salah besar.

Perempuan itu sangat polos, bersih, suci, aku mengetahui itu semua dari tatapan matanya. Semabuk apapun aku, tetap saja aku bukan orang gila yang memperkosa anak orang sembarangan, apalagi aku tidak tau asal-usalnya dari mana. Karena aku melihat dia begitu, akhirnya aku suruh dia tidur di kamar tamu sambil menunggu hari esok tiba.
Dia selalu memakai baju putih, dan badan yang sangat pucat seperti tidak ada darah saja.

Keesokan harinya, aku kaget bukan main melihat banyak sekali makanan yang sudah tersaji di atas meja makan. Kemudian aku berfikir, siapa yang memasak ini semua? Bukankah bibi sudah mengundurkan diri setahun yang lalu?
Tiba-tiba saja aku teringat perempuan itu, perempuan yang aku bawa dari pinggir jalan itu. Mungkinkah dia yang memasak ini semua?.
Tidak lama kemudian, aku melihat perempuan itu membawa beberapa piring makan dari dapur. Ternyata dugaanku benar, dia yang memasak itu.

Aku dan perempuan asing itu makan bersama, setelah ku tanya-tanya sedikit ternyata namanya Syafira dan  dia pergi jauh dan tidak akan kembali ke keluarganya sampai selama-lamanya. Aku tanya mengapa dia seperti itu, dia hanya mengangkat bahu.

Entah mengapa, ketika aku berada di dekat Syafira, aku selalu merasa lebih baik. Aku sedikit-sedikit berubah karena nasehatnya. Aku tidak pernah lagi seperti dulu, sekarang aku benar-benar berubah.
Aku merasa ada yang berbeda dengan perasaan ini sekarang, dan aku baru menyadari bahwa aku mencintai perempuan itu. Tapi aku tahan, aku tahan semuanya.

Suatu hari aku memberanikan diri untuk menyatakan cintaku kepada Syafira, tapi dia hanya menjawat " Maaf mas, aku tidak bisa. Ada rahasia besar yang ingin aku sampaikan "
"Apa itu?" tanyaku penasaran
"Aku sebenarnya adalah hantu gentayangan, aku meninggal 5  tahun yang lalu, dan aku sebenarnya adalah salah satu korban tabrakan beruntun itu" katanya.
Aku kaget, bahkan sangat. Bagaimana bisa hantu bisa seperti ini?
"Tapi, jika kamu ingin tau bagaimana perasaanku kepadau. Ya, aku juga merasakan rasa itu" lanjut Syafira.

Aku hanya diam dan membeku, sementara Syafira menceritakan semuanya. Setelah semuanya telah selesai, Syafira memutuskan untuk bersahabat dan aku pun meng-iyakan.

Kami bersahabat baik, tak jarang juga Syafira mengajakku terbang di malam hari. Ini semua sesuatu yang baru, hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

"Syafira, siapapun kamu, hati ini tetap milikmu"

#FantasyRomance #TantanganFiksi6

Sabtu, 23 Desember 2017

Lelaki bersepeda


Pas baca pengumuman tantangan 5 ini, sempat galau segalau-galaunya karena disuruh nulis tentang cinta pertama. Lupa cinta pertama ku itu siapa dan akhirnya aku ngakak sendiri.

Disaat pengumuman keluar, mau langsung nulis. Tapi, selalu di tunda karena kesibukan menjelang natal ini *eh malah curhat 😂
Yuk ah langsung aja ke inti cerita.

Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 4 SD kalo gak salah, pertama kali kenal sama yang namanya cinta.
Sebenarnya cerita ini memalukan banget, tapi mau gak mau harus tetap nulis.

**
Anak yang selalu memakai sepeda ke sekolah, dia lah cinta pertama atau dikatakan dengan cinta monyet dan yang lebih parahnya lagi, anak itu adalah tetanggaku.

Awalnya hanya berteman biasa. Teman main kelereng, main layangan, main sodor, sampai teman mandi di sungai. Tapi, semakin lama pertemanan itu malah semakin membuat anak kecil ini mabuk asmara hahahaha

Dulu seingat aku masih belum pakai gawai dan sebagainya, kalau mau ketemu ya ketemu aja lagian jaraknya yang terlalu dekat bangHoreeeeeirnya kami berdua pacaran, aku kelas 4 SD dan dia kelas 5 SD umur juga beda dua tahun aja. Kalo pacaran zaman SD dulu gak kayak pacaran SD zaman sekarang. Dulu pegangan tangan aja gak berani, takut hamil. Sekarang anak SD malah udah pandai mesum.

Pada waktu itu anak bersepeda itu menghampiri ke kelasku, mengajak pulang bersama dan aku setuju, padahal aku ada janji sama teman untuk mengerjakan pr bersama tapi aku lupa begitu saja.

Aku pulang bersama anak itu, menaiki sepedanya yang saat itu lagi ngetren banget. Pas udah di jalan, temanku teriak-teriak manggil sambil lari dan bodohnya aku saat itu bodo amat sama temanku ini.
Anak ini mengantarku persis di samping rumah tetanggaku, katanya dia gak berani ngantar pas didepan rumahku, takut di liat mamahnya hahahahaha...

Hari-hari cinta monyet itu masih terus berlanjut hingga akhirnya dia memutuskan hubungan tanpa sebab. Sakit hati? Gak, saat itu aku masih belum tau sakit hati itu gimana rasanya. Aku biasa aja waktu putus dari dia sampai aku naik ke kelas 5 SD dan dia 6 SD. Saat itu dia ngajak balikan, bodohnya aku saat itu, kuterima begitu saja.
Semuanya terulang lagi, pulang bersama, dan liat-liatan lewat jendela hahahahahaha..

Pada suatu hari dia datangin aku kerumah, aku sih gak tau dia mau ngapain. Dia liat gelang ditanganku, dia nyuruh aku ngelepasin gelang itu dengan alasan "Aku mau liat doang". Aku turutin dan aku kasih ke dia, dia langsung dari bawa kabur gelangku sambil teriak bahwa besok dia akan mengembalikannya lagi.

Hari besok tiba, tapi belum juga gelangku di kembalikan. Jadilah aku harus ke kelasnya untuk mengambil gelang itu secara paksa, tapi apakah sebanding kekuatan anak perempuan dan anak laki-laki? Aku jelas saja kalah.
Karena merasa diriku kalah, aku menangis sejadi-jadinya dan melapor ke ibu guru. Ibu guru datang dan langsung mengambil gelangku. Horeeeee

Setelah kejadian itu, hubunganku menjadi renggang. Dia semakin bosan dan memilih untuk putus lagi dengan alasan dia telah menemukan seseorang yang lebih cantik dari diri ini huahahahaha ..


Bertahun-tahun tidak pernah komunikasi, aku bertemu di SMP sebagai kakak kelas, tapi aku tidak tertarik.
Sekarang dia menjadi kakak kelasku di SMA. Tambah ganteng aja dia, berangkat sekolah pake mobil, ceweknya cantik banget mirip muka orang Belanda 😍

Sekian dulu ya 😊

#TantanganODOP4ke-5 #Cintapertama

Rabu, 20 Desember 2017

Review novel Tere Liye - Hujan


Jangan pernah jatuh cinta saat hujan, Lail. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu. Masuk akal, bukan?" - Maryam, halaman 200


Lail selalu suka Hujan. Selalu. Sejak ia kecil. Namun, suatu kejadian pada 21 Mei 2042 membuatnya memiliki kenangan mengerikan tentang hujan. Usia Lail baru 13 tahun, kala bencana alam itu terjadi, letusan gunung purba yang mengakibatkan perubahan yang sangat ekstrim bagi bumi, juga merupakan hari yang tak bisa dilupakan bagi mereka yang selamat dari bencana itu. Juga bagi Lail, yang harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan kedua orangtuanya hari itu juga, tepat ketika hujan.

Lail selamat, berkat bantuan seseorang. Anak laki-laki berusia 15 tahun yang menarik tas punggungnya di tangga darurat, menyelamatkan dirinya yang sedang berusaha menolong sang ibu yang telah jatuh empat puluh menter di bawah sana beserta guguran-guguran tanah. Anak laki-laki yang kemudian diketahui Lail bernama Esok, tepatnya Soke Bahtera, yang kemudian menemani Lail melewati masa-masa sulit, yang kelak, menjadi laki-laki yang amat Lail sayangi. Namun, kebersamaan mereka itu tak berlangsung lama. 

Satu tahun sejak bencana alam itu, keadaan kota menjadi lebih baik. Panti sosial didirikan untuk mereka yang tak punya tempat tujuan. Lail yang tak tahu harus ke mana, tidak punya pilihan lain selain ikut ke sana, namun tidak bagi Esok. Esok adalah anak yang cerdas, maka ada keluarga yang bersedia mengangkatnya menjadi anak asuh dan menyekolahkannya setinggi mungkin, juga merawat ibunya yang kehilangan kedua kakinya pada bencana mengerikan itu. Maka, sejak saat itu, Lail dan Esok sudah tak lagi ada di jalan yang sama, keduanya telah berada di jalan yang berbeda.

Beberapa tahun kemudian ...

“Apa yang hendak kamu lupakan, Lail?” – Elijah, Paramedis senior.

“Aku ingin melupakan hujan.” – Lail, Pemegang Lisensi Kelas A Sistem Kesehatan, usia 21 tahun.

**

Karena kenangan seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya.” - Hujan, halaman 201

Well, buku yang baru saja kuselesaikan, yang telah kutunggu-tunggu sejak lama akhirnya selesai kunikmati. Lagi dan lagi, si Abang hanya memakai satu kata untuk judul novelnya. Hujan. Setiap orang yang mendengar kata hujan langsung tergambar jutaan air yang jatuh dari langit. Ya, begitu juga hujan dalam cerita ini. Meski lebih banyak lagi hujan yang berbeda yang turun di kisah ini.

Dampak jangka panjang dari gunung meletus juga memiliki cerita tersendiri. Berbagai kegiatan seru dan menantang dilakukan Lail dan Maryam. Hal itu menambah variasi cerita sehingga cerita tidak melulu tentang Lail dan Esok. Kekhawatiran saya terhadap kisah romance yang menjemukan pun sirna.

Menjelang halaman terakhir, ketika saya mulai menebak akhir ceritanya ternyata terdapat twist yang benar-benar tak terduga. Twist yang dijumpai tidak hanya satu sehingga mampu menggiring akhir cerita ini betul-betul mencapai titik klimaks. Pembaca juga akan menemukan rahasia-rahasia mengenai siapa sebenarnya Esok dan apa yang sebenarnya dikerjakannya saat meninggalkan Lail.



Jenis Buku    : Novel
Judul             : Hujan
Pengarang     : Tere Liye
Penerbit         : Gramedia
Harga              : Rp. 68,000
Tebal              : 320 Halaman

#ReviewBuku #TugasFiksiODOP4







Minggu, 17 Desember 2017

Apalah arti semua ini


"Apakah kamu merindukanku?"
Terdengar suara lelaki bertubuh jangkung itu sambil berjalan menghampiriku di salah satu sudut cafe terbesar di Kota ini.
Aku kaget setengah mati, dan bertanya-tanya dalam hati
"Apakah ini Qen? Mengapa dia terlihat berbeda sekali dari terakhir kali bertemu?"

**
Beberapa hari lalu, dia menghubungiku lagi, mengajakku bertemu untuk menyambung silaturahmi yang sempat terputus dikarenakan Ia harus pindah ke China beberapa tahun yang lalu.
Dia cinta pertamaku, bahkan sampai sekarang aku belum bisa melupakan dia. Akhirnya, aku terima ajakannya dan membuat janji untuk bertemu di salah satu cafe terbesar di Kota ini.

**

"Tyas, kok kamu diam?" tanyanya yang sekaligus membuyarkan lamunan ku
"Ehh.. Anu.. Gak apa-apa kok"
"Ini Qen kan?" lanjutku
"Iya, kamu lupa?"
"Eh.. Tidak kok. Kamu berubah total dari terakhir kali kita bertemu"
"Ah, kamu bisa aja" katanya sambil tertawa-tawa kecil.

Kami bercanda-canda melampiaskan kerinduan yang selama ini terbendung dan hampir tak bisa tertahankan. Akhirnya kini aku bertemu dengannya, cinta pertamaku.
Kebahagiaan ini hampir tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, ini nyata, sangat nyata.
Aku merasa terbang lagi, merasa seperti dulu lagi. Dia yang dulu pernah singgah dan pergi, kini kembali lagi dengan membawa kebahagiaan yang baru, yang membuat perasaan ini semakin menggebu-gebu.

Namun, disaat kebahagiaan itu semakin besar, ada yang membuat perasaan menjadi terluka kembali, menjadi jauh kembali, menjadi terpuruk kembali.
Tiba-tiba ada seorang bule muda datang menghampiri meja kami , cipika-cipiki dan langsung berbicara kepada Qen dalam bahasa China.
"Maaf aku terlambat, tadi di jalan macet" ujar bule tersebut
"Iya tidak apa-apa, silahkan duduk"
-Kira-kita seperti itu pembicaraan mereka-
"Oh iya Tyas, perkenalkan, ini Jesie, calon istriku" ujar Qen
Ternyata dia tidak datang sendiri. Kakiku lemas, mukaku pucat, seperti ada yang ingin keluar dari mataku. Tapi ku tahan, ku tahan semuanya.
"Wow.. Selamat ya Qen. Ciee dapat calon istri bule" gurauku sambil tertawa kecil, padahal hati ini menangis sejadi-jadinya.
Qen hanya tertawa mendengar gurauanku
"Sayang, perkenalkan, ini Tyas, sehabat sekaligus tetanggaku dari kecil dulu" Qen memperkenalkanku kepada Jesie dalam bahasa China.
"Oh iya Yas, tujuanku pulang ke Indonesia hanya untuk menjemput kamu kok. Minggu depan aku dan Jesie akan menikah, kami ingin sekali jika kamu ingin ikut dengan kami" sambung Qen.

Badan ini semakin lemas. Bagaimana caranya aku bisa melihat seseorang yang aku cinta dari dulu, kini akan segera menikah dengan orang lain? Sakit, sakit sekali. Tapi aku harus apa? Apakah aku akan diam saja?
"Sepertinya aku tidak bisa berangkat Qen, aku banyak kerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan. Aku pergi dulu ya, aku dipanggil bosku. Semoga kalian bahagia Qen, Jes. Sekali lagi aku minta maaf karena tidak bisa datang" kataku dengan senyuam palsu dan dengan sejuta kebohongan
"Tidak apa-apa kok Yas, semangat, semoga cepat menyusul ya" gurau Qen sambil tertawa agak nyaring.

Aku beranjak dari kursi dan segera meninggalkan cafe tersebut, aku menangis sejadi-jadinya.
"kenapa ini sakit sekali? Mengapa semua ini harus terjadi padaku? Mengapa aku harus dipertemukan kembali jika akhirnya seperti ini? Aku sakit, sakit sekali, sakit yang tidak orang ketahui. Apa gunanya mencintai tapi tidak dicintai?" kataku dalam hati sambil menangis.


#TantanganFiksiODOP #Tantangan3

Kamis, 14 Desember 2017

Aku mencintaimu tanpa perlu kamu tahu


Kamu adalah seseorang yang selalu aku rindukan, kamu juga selalu mencariku disaat kamu ingin kemana-mana dan aku selalu pasrah ketika kamu mengajakku kesana-kemari.Ketika kamu mengajakku berkeliling, tidak lupa kamu memakai sandal jepit kesayanganmu.
Kamu ingat tidak? Waktu kita jalan-jalan, kamu pernah hampir menabrak bebek? Jika mengingat itu semua, aku akan tertawa terbahak-bahak. Sangat lucu sekali kejadian saat itu.

Pada suatu malam, ketika kamu tertidur di sofa, jempol kakimu pernah digigit oleh tikus kan? Kamu yang bercerita kepadaku saat kita nongkrong di garasi rumahmu, aku hanya tertawa walaupun kamu tidak menyadari. Kau tahu? Aku menertawakan kekonyolanmu.

Awalnya kita hanyalah sebatas teman jalan-jalan, tapi lama kelamaan perasaan yang baru ini muncul begitu saja. Ketika bertemu kamu pun, rasanya hati ini berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Apakah kamu juga mencintaiku? Mungin tidak.

Suatu hari, kamu pernah mengajakku jalan-jalan disaat aku sangat lelah sekali dan ingin beristirahat, tapi aku sudah berjanji akan selalu menuruti kemauan mu.
Saat itu datanglah hujan yang sangat deras, kamu pun menunda keberangkatan kita.
"Nanti saja, tunggu hujannya reda" katamu. Aku mengiyakan saja.
Tidak lama kemudian, hujan itu reda dan kamu pun sangat bahagia karena sebentar lagi kita akan jalan-jalan.

Tapi, ada satu hal yang membuat kamu semakin bahagia. Pelagi, iya, pelangi sehabis hujan. Pelagi yang menggantung indah di langit. Perlahan-lahan senyummu mengembang menatap pelagi itu, dari situlah perasaan ini muncul.

Kamu semakin semangat jalan-jalan. Ketika kita berangkat, aku mencium aroma yang begitu menggoda dari dirimu yang membuat aku semakin terpikat. Kita selalu menghabiskan waktu bersama bahkan sampai larut malam, aku selalu menikmati saat-saat itu.

Aku mencintaimu dari awal aku bertemu denganmu, kamu sangat menawan saat itu.
Sampai saat ini mungkin kamu tidak tau apa isi hati ini, kamu bahkan hanya mengganggapku sekedar teman mungkin. Tapi tidak apa-apa, aku terima walaupun hati ini terluka.

Andai saja aku bisa mengatakan yang sebenarnya, sudah kulakukan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Tapi apa daya, aku hanyalah sebuah sepeda :'). Sepeda tua yang selalu siap mengantarmu kemana saja dengan senang hati karena aku bahagia jika selalu bersamamu.

Ketika kamu memilihku, aku merasa orang yang sangat beruntung karena bisa dimiliki oleh wanita sebaik dan sehebat kamu. Tapi betapa tidak tahu dirinya diri ini? Mengapa rasa ini ada? Kamu manusia, sedangkan aku hamyalah benda yang kamu sendiripun tidak tahu bahwa aku dapat merasakan cinta.

Kamu mengajariku banyak hal selama ini. Salah satunya adalah, mencintai tidak harus memiliki dan mencintai tanpa harus selalu ada. Walau itu semua menyakitkan, tapi aku tetap terima dengan lapang dada.

#TantanganFiksiODOP #LimaKataKunci

Rabu, 13 Desember 2017

Izinkan aku tidur larut malam untuk hari ini saja, Ayah


Aku tinggal bersama anakku, Topan. Ia anak yang aktif dan suka bercanda dulu, sebelum istriku meninggalkan kami.

Terdengar suara hentakan kaki kecil mendekati ruang kerjaku
"Yah, malam ini boleh gak aku begadang?" seru anak kecil yang merengek-rengek kepadaku.
"Gak boleh, kamu kan besok harus sekolah, Topan!"
"Tapi kan yah ...."
"Yaudah kamu masuk ke kamar sana, tidur!" suaraku kini makin terdengar nyaring.
Topan melangkah terseok-seok dengan membawa luka kecil dihatinya tanpa Topan menyadari bahwa aku tau apa yang dia rasakan.

 Topan berjalan menuju kamarnya, dengan luka hati didada karena tidak diizinkan begadang.
Topan membuka pintu kamar dan segera membanting pintu dengan keras sehingga membuat ayahnya terkejut.
"Mungkin dia sedang marah seperti biasa, biarkan saja" gumamku dalam hati
Tapi sebagai ayah yang baik, aku tidak tega melihat Topan seperti itu. Akhirnya kuputuskan untuk menghampiri dia didalam kamarnya.
"Pan, bukain pintu. Ayah mau ngomong"
Belum ada jawaban -seperti tidak ada orang didalam-
"Ayah mau ngomong nih" aku mencoba memanggil dia.
Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat sosok Topan disana dengan wajah sayu karena habis menangis.
Aku mendekat dan menanyakan "kamu mau ngapain sih pan? Kok mau begadang?. Bukannya ayah ngelarang kamu, tapi kamu kan besok harus sekolah, Nak"
Topan menatapku dengan tatapan sebal sambil berkata "Aku mau begadang itu pasti ada alasannya yah"
"Emang apa?" tanyaku
"Ayah lupa?" Topan semakin terisak
"Besok Topan ulang tahun yah. Topan tidak ingin melewati hari kelahiran Topan begitu saja, toh ini cuman sekali setahun. Ayah benar-benar tidak ingat?"
Aku membatu mendengar ucapan Topan. Ayah macam apa aku ini? Sampai-sampai ulang tahun anakku pun aku tidak ingat. Ini gara-gara aku selalu mengejar materi sampai anak pun aku abaikan.

Aku mendekap bahu Topan dan langsung memeluknya.
"Maafkan ayah nak, ayah bukan bermaksud begitu" ujarku dengan suara yang bergetar
"Terus" kata Topan
" Ayah terlalu sibuk mengejar materi, sampai ulang tahun kamu pun ayah lupa. Maafkan ayah nak. Mulai sekarang ayah janji akan mengutamakan kamu, ayah akan selalu ada waktu untukmu"

Mulai hari itu, aku berdamai pada diri ini. Aku berjanji akan lebih memperhatikan keluarga khususnya anakku. Akan kulakukan semua untuknya agar dapat kulihat lagi senyuman merekah di bibirnya. Setidaknya walaupun Ia tidak mempunyai bunda lagi, masih ada aku yang selalu menjaganya. Biarkan aku menjadi ayah sekaligus bunda untuknya.


Notes : Sayangi orang yang pantas kamu sayangi selagi kamu masih mampu. Jangan terlalu sibuk mengejar duniawi, itu akan membuat kamu sesat nantinya. Sayangi dia semampumu, jangan sampai hatinya terluka. Sebab, menyembuhkan hati yang sudah terlanjur terluka itu akan sangat susah apalagi jika kamu mempermainkan kepercayaannya.

#TantanganfiksiODOP #Temaseharihari


Minggu, 03 Desember 2017

Aku memilih diam

Aku lebih suka menulis kata, dari pada harus menyampaikan semua perasaan ini.
Aku lebih memilih memendam semuanya sendiri, dari pada aku mengatakan ini.
Tapi apakah aku sanggup menahan semua ini sendiri? Menahan perasaan yang semakin hari semakin tidak terkendali?.
Aku hanya bisa meratapi setiap detik yang kulalui dalam sepi, yang selalu datang menghantui ku, menghantui setiap detik dalam hidupku.
Apakah aku bisa bertahan dalam rasa sakit ini?
Kesepian ini pelahan membunuhku, membunuh setiap mimpi, harapan, dan perjuangan.
Aku ingin bercerita, mencurahkan setiap rasa, agar aku dapat bernafas lega.
Tapi apakah mungkin, Ada seseorang yang mau mendengar semua keluh kesah ku? Aku ragu, ragu mengatakan semuanya, ragu jika seseorang tidak mau tau.
Lebih baik ku pendam semua ini sendiri, cukup aku dan Tuhan yang tau.
Biarkan aku meringkuk sepi, dalam keadaan menyendiri tanpa sosokmu menghantui.

Kamis, 30 November 2017

Entah, disebut apakah tulisan ini

Dulu, aku pernah berjuang sekuat tenaga. Berjuang demi sesuatu yang kuanggap akan menjadi nyata. Tapi, semuanya sia-sia, semuanya tidak nyata, dan aku hampir tidak terima. Dulu aku pernah berjuang sekuat tenaga, tapi apakah sekarang aku bisa melepaskanmu dengan semua tenaga yang aku punya? Meninggalkanmu dengan lapang dada?

Minggu, 26 November 2017

Cinta Dari Secangkir Teh - 12 (Akhir)


“Rey datang ke rumahmu?” “Jangan ganggu dia lagi ya. Masa depannya masih panjang.”

Setelah mendapat pesan seperti itu Anne langsung menghubungi Rey.

“Rey, diluar sana ada seseorang yang menyayangimu dengan tulus. Kau tidak perlu tahu itu siapa, tapi aku harap kamu lebih peka sehingga kamu bisa mengetahuinya.”

Rey membaca pesan dari Anne dan berusaha berpikir keras untuk mencari tahu siapa perempuan yang dimaksud. Namun hingga berhari-hari dia pun belum dapat mengetahuinya. Dia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, bersama Sida. Dan Anne pun tak lagi menghubingi Rey.

Hubungan Rey dengan Sida tetap berjalan lancar, hingga pada suatu hari Sida membaca pesan dari Anne di handphone Rey. Sida memang sering memeriksa pesan di handphone Rey, begitu juga sebaliknya. Dan kali ini dia dikejutkan dengan pesan dari Anne yang dia baca. Dia merasa bersalah karena mencintai seseorang yang sudah disayang oleh orang lain.

Keterkejutannya tidak diberitaukan kepada Rey, dia menyimpannya sendiri di dalam hati. Hingga dia pun berniat untuk melepaskan Rey. Berhari-hari dia dilanda kebingungan. Dan akhirnya dia memutuskan untuk melupakan rey, melupakan segala kenangan.
Sida melepaskan kartu dari handphonnya, lalu kemudian dia membuangnya. Berharap Rey tidak lagi menghubunginya. Handphonnya tak lagi dinyalakan. Baginya sudah tak lagi penting, tak ada lagi yang harus diberi kabar. Sedangkan Rey diluar sana belum tahu apa-apa.

Berhari-hari tak ada kabar mengenai Sida untuk rey. Berulang kali dia mencoba menghubunginya, tapi nihil hasilnya. Rey hanya mengira dia sedang tidak mempunyai pulsa atau kuota internet. Tapi ketika Rey menelponnya pun nomornya tak lagi aktif. Ditanyakannyalah kepada beberapa sahabat dekat Sida. Namun jawabannya tak ada yang membuatnya puas.

Untuk wanita misterius yang mengirim pesan kepada Anne pun Rey belum mengetahuinya. Entah di mana dia berada, apakah itu orang dekatnya, teman kerjanya  atau orang yang sering berjumpa dengannya, Rey belum mengetahuinya. Dia berharap waktu mungkin akan memberitahunya, hanya saja kelemahan Rey adalah mengolah kode-kode dari wanita. Jika ada perempuan yang memberi kode sederhana baginya adalah rumus kimia tingkat atas yang tak mungkin dia pecahkan apa maksud kode tersebut.

Diluar sana Sida berusaha keras melupakan perasaannya kepada Rey. Kehadiran beberapa sahabatnya membantu ia sedikit demi sedikit melupakan rey. Sedangkan Wanita misterius itu belum diketahui siapa orangnya.

Akankah Sida kembali kepada rey? Ataukah Rey akan dipertemukan dengan wanita misterius tersebut? Belum ada yang mengetahui jawabannya. Sedangkan Anne yang mengetahui kuncinya kini tak lagi menghubungi rey.

***Season 1 TAMAT***



*Untuk Season 2 sendiri penulis belum tahu kelanjutan ceritanya. Jadi untuk sementara dipending dulu yah. Doakan saja yang terbaik untuk Rey dan semuanya.
*Cerita ini mengambil inspirasi dari wawancara kisah cinta yang dialami oleh penulis blog MY DAKWAH MY ADVENTURE

Sabtu, 25 November 2017

Cinta dari secangkir teh -11


"makasih ya rey, Kamu masih memaafkan aku. Aku senang memiliki sahabat sepertimu. Kamu pernah ada dihatiku, bahkan hingga kini. Aku tidak bisa melupakanmu. Sudah lama kamu tidak datang kerumah. mama bertanya tentangmu" kata Anne lagi
"Sampaikan salamku untuknya. aku akan kesana jika ada waktu luang" Jawab Rey

--------
“Nelpon Siapa?.” Terdengar suara mengejutkan dari belakang
“Eh kamu rif. Nelpon si Anne, ada beberapa hal yang harus dia bicarakan.” Jawabnya
“Oh si Anne, anak itu, Bukannya dulu kita pernah janji untuk bermain kerumahnya?.” Arif teringat janjinya beberapa bulan yang lalu
“Tapi aku malas mau kesana.” Keluh Rey
“Sudahlah, motorku kebetulan sedang menganggur, besok kita kesana oke.” Arif memaksa Rey

Keesokan harinya Arif bersiap-siap untuk berkunjung ke rumah Anne. Begitu juga dengan Rey, meskipun dengan berat hati tetapi dia tidak mungkin menolak ajakan sahabatnya itu. Pergilah mereka berdua ke tempat Anne tanpa membawa buah tangan sedikit pun.
Sesampainnya di sana terlihat rumah yang cukup sepi. Mereka mengucapkan salam hingga berkali-kali namun tak ada jawaban. Beberapa rumah di sebelahnya pun tampak sepi. Hanya terlihat seekor kura-kura yang dikurung di dalam bak ukuran sedang di depan rumah Anne. Aku rasa kura-kura itu pun merasakan kesepian, tinggal di tempat sempit tanpa ada teman hidup dari jenis yang sama.

Setelah menunggu hampir setengah jam, datanglah mama Anne bersama anak permpuan bungsunya. Dialah adik Anne, memang beda usia diantara mereka tidak terlalu dekat namun jika mereka berdua duduk bersama tak banyak orang yang dapat membedakannya.
Mereka berdua baru saja pulang dari kondangan.
“Eh Rey, sudah lama sampai, kenapa ga masuk ada Anne di dalam?” sapanya
“Belum lama tante, emang ada Anne?. Dari tadi aku teriak-teriak tidak ada jawaban.” Jawab Rey sambil menyalami
“Mungkin dia sedang tidur. Sebentar tante bangunkan.”

Beberapa saat kemudian keluarlah Anne dengan wajah malu dan masih terlihat mengantuk. Mereka duduk di ruang tamu berbasa-basi sedikit hingga mamanya keluar membawa 3 cangkir teh yang baru diseduhnya.
Rey hanya banyak berdialog dengan mama Anne, dan hanya beberapa kali dia menengok Anne.

“Kenapa aku merasa dicuekkin ya.” Keluh Anne
“Salah sendiri sih.” Sahut adeknya dari ruang tengah
Hari itu mereka berbincang banyak hingga Arif dan Rey berpamitan untuk pulang.
Menjelang maghrib Anne mendapat sebuah pesan di handphonnya, kemudian ia pun membukanya.

Rey datang ke rumah kamu?


*Bersambung*

Jumat, 24 November 2017

Cinta dari secangkir teh -10

Hingga akhirnya datanglah suara ribut, suara anak-anak dan mereka adalah adik-adik Rey. Di antara anak-anak itu, ada satu perempuan dewasa yang tidak kalah riang dari mereka. Entah dari mana mereka siang bolong seperti ini, mungkin mereka menghilangkan rasa rindu karena lama tidak main bersama dan mereka memilih berkeliling.

Hendak menghilangkan penat, Sida masuk kedalam kamar untuk mengambil handuk dan langsung pergi kekamar mandi. Sida belum sadar dengan adanya Rey, begitu pula sebaliknya. Rey masih tertidur pulas.
Setelah badan kembali segar, Sida kembali menuju ke kamarnya dan Ia baru tersadar bahwa ada Rey disana. Sida kaget dan berteriak, namun Rey tetap tertidur.

Hingga Sida menimpa perut Rey baru dia terbangun dari tidurnya.
Pada saat yang bersamaan Sida merasa kesal karena Rey datang terlambat. Tapi, disisi lain Sida bahagia karena bisa bertemu Rey kembali. Dia memukul Rey pelan karena kesal, sedangkan Rey hanya tertawa melihat perlakuan Sida. Akhirnya dia menjelaskan alasannya, kenapa Ia baru bisa datang.

Sida melihat kuku jari Rey yg sudah agak panjang ketika dia memegang tangan Rey, kemudian dia pun memotongkannya. Seharian penuh mereka habiskan bersama untuk mengobati rindu. Bercanda gurau, bercerita, dll.
Pukul sepuluh malam Rey baru kembali kerumah tempat ia tinggal dan kembali esok harinya lagi. Setiap hari begitu, hingga akhirnya waktu Sida untuk kembali ke kampus tiba.

*****

Suatu hari, Rey sedang duduk menikmati tehnys dipagi hari yang cerah, didepan rumahnya. Tiba-tiba ada notifikasi masuk, dan itu dari media sosial. Rey melihatnya, dan ternyata itu dari Anne.
"Rey, aku ingin meminta maaf" kata Anne melalui sebuah pesan
"Maaf kenapa?" tanya Rey
"Aku merasa bersalah banget sama kamu" sesal Anne.
Rey tersenyum membaca baris-baris kata dari Anne
"Kenapa nomermu tidak aktif? aku ingin menelepon?" Tanya Anne lagi
"Aku pake nomer baru. mana nomermu biar aku telepon" kata Rey
"Kau menghapus nomerku?" tanya Anne
"Iya" jawab Rey tenang.
Kemudian Anne memberi nomor teleponnya dan Rey langsung menelpon Anne. Anne menangis di seberang telepon.
"Sudahlah itu masa lalu" kata Rey
"Iya tapi aku tidak bisa menahan air mata" jawab Anne
"Hahaha, tenang saja. kita sahabt kan?" tanya Rey
"Iya" kata Anne
"makasih ya rey, Kamu masih memaafkan aku. Aku senang memiliki sahabt sepertimu. Kamu pernah ada dihatiku, bahkan hingga kini. Aku tidak bisa melupakanmu,  sudah lama kamu tidak datang kerumah. mama bertanya tentangmmu" kata Anne lagi
"Sampaikan salamku untuknya. aku akan kesana jika ada waktu luang" kata Rey

**Bersambung**

Cinta dari secangkir teh -9

Akhirnya Rey pun mengiyakan permintaan Sida. Mereka kembali akrab meskipun pada hatinya Rey masih ada sebuah perasaan yang menganggapnya sebagai sahabat. Disinilah awal mula sebuah kisah pada novel yang berjudul Hanya padamulah Aku Jatuh Cinta Paling Sengaja.

Semenjak kepergian Sida, mereka berdua tidak pernah sekalipun lagi berjumpa. Hingga berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Mereka hanya mengobati rasa rindu dengan via suara dan itupun hanya terjadi sepekan sekali, hingga menjadi hari yang paling dinanti di dalam satu pekan.

Mereka saling memendam rindu, rindu yang semakin lama, semakin tidak bisa ditahan lagi. Ingin bertemu, tapi keadaan yang tidak memungkinkan. Jarak dan kota selalu saja menghalagi rindu mereka. Jika jarak ini tidak berarti, Rey akan lalui semuanya. Tapi ada daya. Rey dan Sida sangat saling merindu, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keadaan ini.

Hingga tibalah saat libur dan mereka mempunyai waktu untuk berjumpa dirumah mama angkatnya. Tetapi sayangnya Rey datang terlambat. Harusnya dia datang malam, tapi dikarenakan ada beberapa kendala, akhirnya dia datang di pagi harinya. Sida kesal kepada Rey, hingga akhinya dia berbohong bahwa dia sudah pergi. Tetapi sayangnya Rey mengetahui semua itu, dan Rey tetap berangkat kerumah mama angkatnya.

Akhirnya Rey datang kerumah, dan dilihatnya sangat sepi. Biasanya banyak anak-anak dirumah itu, tapi kini hanya ada mamanya seorang diri. Rey kemudian menghampiri dan menyapa mamanya.  Mereka asyik bersendagurau. Rey menceritakan semua hal yang dialaminya selain hubungannya dengan Sida.
Setelah selesai makan siang, Rey mengantuk dan dia pamit kepada mamanya untuk tidur siang. Dirumah mamanya hanya ada dua kamar. Masuklah Rey kedalam kamar yang satunya, dan dia melihat barang-barang Sida masih ada
"Memang bohong ini orang." Ujar Rey sambil tertawa.
Tetapi Rey tidak memperdulikan apa-apa lagi dan langsung terlelap.

Hingga akhirnya datanglah suara ribut, suara anak-anak, mereka adalah adik-adik Rey. Di antara anak-anak itu, ada satu perempuan dewasa yang tidak kalah riang dari mereka. Entah dari mana mereka siang bolong seperti ini, mungkin mereka menghilangkan rasa rindu karena lama tidak main bersama dan mereka memilih berkeliling.

**Bersambung**

Rabu, 22 November 2017

Cinta dari secangkir teh -8


Merasa tersakiti oleh Rey, Sida mencoba tidak lagi menghubunginya. Dia menangis semalam suntuk hingga matanya membengkak pada pagi harinya. Hal tersebut diketahui oleh adik perempuannya, dan dia menceritakannya kepada Rey. Mendengar hal tersebut Rey merasa bersalah dan dia mencoba untuk meminta maaf, namun tak ada balasan dari Sida. Berulang kali dia mencoba menghubungi Sida, tak adapun satupun balasan darinya, hingga akhirnya dia pun menyerah.

Rey tidak lagi menghubungi Sida, meskipun sebenarnya dihatinya ada perasaan rindu yang menggebu. Dua hari benar-benar tanpa kabar. Rey akhirnya mengingatkan Sida di hari ketiga, melalui chat. Bahwa jika sampai 7 hari dis tidak ada membalas chat lagi Rey, berarti Sida tak lagi ingin bersama Rey dan Rey akan mencoba melupakan dia.
Rey menunggu. Di hari ke empat belum ada balasan, begitu juga di hari ke lima. Rey terus mengecek handphonenya, namun tak kunjung ada balasan dari Sida.
Rey perlahan mencoba menghilangkan perasaan rindunya. Dan dia juga berpikir, _klo memang ditakdirkan bersama, toh nanti juga akan dipertemukan.

Hingga akhirnya pada hari keenam tepatnya saat itu pukul 22.15. Ada sebuah notifikasi membangunkan layar handphone Rey. Rey pun beranjak dari tempat tidurnya, digapainya handphone dan dia dapati ada sebuah pesan panjang dari Sida.

Sebuah pesan yang berisi berbagai alasan Sida untuk tidak membalas pesan Rey, dan permohonan maaf. Dan di dalamnya Sida juga mengungkapkan betapa rindunya ia kepada Rey, dan dia tidak bisa melupakan Rey semudah itu. Kemudian Rey langsung meneleponnya. Dalam telepon, Sida memohon kepada Rey sambil terisak tangis untuk tidak pernah meninggalkannya.

Memang semenjak dulu Rey tidak pernah bisa melihat/mendengar tangis seorang wanita. Dia juga pernah hampir berkelahi dengan seorang lelaki yang membuat perempuan menangis ketika berada di dalam kereta.


Akhirnya Rey pun mengiyakan permintaan Sida. Mereka kembali akrab meskipun pada hatinya Rey masih ada sebuah perasaan yang menganggapnya sebagai sahabat. Disinilah awal mula sebuah kisah pada novel yang berjudul Hanya padamulah Aku Jatuh Cinta Paling Sengaja.

Selasa, 21 November 2017

Cinta dari secangkir teh -7


Suatu malam ketika mereka lagi duduk berdua, Rey bertanya kepada Sida
"Kamu suka sama aku kan?"
Jantung Sida berdetak kencang, gugup, dan pipinya memerah. Tapi Ia harus mengakuinya.
"Iya aku tau, sudah keliatan" kata Rey.
Tapi Rey belum mau terlalu dekat dan hubungan mereka belum ada status.

Mereka kembali menjalani hari-hari seperti biasa, seperti tidak ada yang terjadi, tidak ada yang kurang. Suatu pagi Sida pergi ke luar kota untuk kembali melanjutkan kuliah, setelah libur panjangnya usai. Dia berangkat tanpa sepengetahuan Rey karena Ia berangkat cukup pagi, untuk menghindari kemacetan kota.

pagi harinya rey mendapati Sida sudah tak lagi berada dirumah mama angkatnya. Dia merasa kesal karena kepergian Sida yang tanpa sepengetahuannya. Kemudian Rey mencoba menghubungi Sida, namun belum ada jawaban.

Sebelum kepergian Sida yang mendadak mereka berdua sempat membuat janji untuk duduk bersama menikmati teh sambil bercerita. Dan Rey pun menagih hal itu ketika mereka kembali berbicara lewat telepon. Kini interaksi diantara keduanya mulai ada kecanggungan. Rey pun menyadari bahwa dia mulai menaruh perasaan terhadap Sida di hatinya.

Meskipun sudah terpisah oleh jarak, mereka tetap sering berkomunikasi, membagi cerita yang masing-masing dari mereka alami dalam setiap harinya. Dan sifat Sida mulai agak berubah, dia sering mengambek hanya karena Rey tidak memberi kabar dalam sehari. Dan Rey semakin tidak enak mengingat hubungan mereka yang hanya masih sekedar berteman.

Hingga pada suatu malam terlontar sebuah perkataan dari Rey,
"Sida, ingatlah hubungan kita saat ini masih sebatas teman." Ujar Rey tanpa sengaja
Kata-kata itu terlontar dari mulut Rey dikarenakan sudah terlalu sering Sida marah-marah karena Rey telat memberi kabar.


Merasa tersakiti Sida mencoba tidak lagi menghubungi Rey. Dia menangis semalaman hingga matanya membengkak pada pagi harinya. Hal tersebut diketahui oleh adiknya, dan diceritakan kepada Rey. Mendengar hal tersebut Rey merasa bersalah dan dia meminta maaf, namun tak ada balasan dari Sida, hingga akhirnya dia pun menyerah.

Senin, 20 November 2017

Cinta dari secangkir teh -6

Sida menyembunyikan perasaan itu, enggan untuk mengatakannya. Menahan perasaan yang semakin hari semakin membesar. Pura-pura tidak tahu menahu tentang perasaan, padahal itu palsu.

Tapi, walaupun Sida tidak memberi tahu perasaannya kepada Rey, rasa sayang dan cinta itu kelihatan oleh Rey. Rey sadar dengan apa yang Sida rasakan, apa yang Sida pendam. Tapi Rey lebih memilih pura-pura tidak tahu apa-apa.

Sida memiliki pacar, tapi pacarnya adalah orang yang bandel. Yang suka mabuk-mabukan, merokok, balapan liar, dan sebagainya. Tabiat pacarnya ini sering ketahuan oleh Sida. Sida menasehati dengan baik-baik, memberi pemahanan. Tapi, masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Tetap dilakukan berkali-kali.

Sida mempunyai kakak laki-laki, namanya Faisal tapi sering di panggil Ical. Ical adalah orang yang keras, dia tidak suka jika ada orang yang melawan dia. Tapi, Ical adalah kakak yang penyayang, Ia sangat sayang kepada Sida. Ia ingin Sida selalu bahagia walau apapun halangannya.

Faisal tidak suka dengan Zee, pacarnya Sida. Karena, menurutnya Zee tidak pantas untuk Sida. Karena Ia ingin Sida bahagia dengan orang yang baik-baik, bukan dengan seorang pemabuk seperti Zee. Semua itu Ia lakukan semata-mata untuk kebahagan Sida, tidak lebih.

Sida menuruti perkataan kakaknya, bahwa Zee bukan lelaki yang baik.
Sida perlahan mulai melepaskan Zee, dan mulai berbenah diri.

Sebelum kenal dengan Sida, ternyata Rey sudah akrab dengan Ical, kakakanya Sida. Ical sering meminta tolong kepada Rey mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kompoter, kuliah, dan hal lainnya. Bahkan tidak jarang mereka berangkat bersama ke kampus.

Zee belum terima jika hubungan jarak jauh mereka berakhir seperti ini.
Kadang-kadang Zee menelpon Sida, tapi yang mengangkatnya Rey. Zee menelpon terus-terusan, berkali-kali, sampai akhirnya dia gak nelpon lagi. Tapi tetap saja Zee belum ikhlas.
Selepas putus dari Sida, Zee semakin menjadi-jadi, mabuk-mabukan, balapan liar, merokok dan diposting di sosmed agar Sida melihat. Tapi apa peduli Sida? Di hati Sida sudah ada Rey.

Suatu malam ketika mereka lagi duduk berdua, Rey bertanya kepada Sida
"Kamu suka sama aku kan?"
Jantung Sida berdetak kencang, gugup, dan pipinya memerah. Tapi Ia harus mengakuinya.
"Iya aku tau, sudah keliatan" kata Rey.
Tapi Rey belum mau terlalu dekat dan hubungan mereka belum ada status.


** Bersambung **

Cinta dari secangkir teh -5

Kini, ada sosok yang selalu menemani hari-hari Rey, sosok yang membuat Rey tertawa, sosok yang membuat Rey tersenyum. Dia adalah sosok Sida. Hati yang tadinya sepi karena ditinggal sang penghuni dan terasa hampa, kini terisi kembali.Rey tersasar bahwa jika Ia selalu terpuruk seperti ini, mau jadi apa dia nantinya. Semangat itu mulai datang, memenuhi kehidupannya kembali. Bayangan tentang Anne pun kadang enggan untuk menghampiri lagi. Rey sudah tidak ingin bersedih, kini saatnya Ia membuka lembaran baru dan memulai segalanya dari awal lagi. Rey mulai berbenah diri dan menyediakan segala sesuatu untuk masa depannya nanti.

Sida selalu ada untuk Rey, selalu ada ketika Rey butuh. Sida juga suka membantu Rey, mendengarkan cerita-cerita lucu Rey, menghibur Rey. Apapun Sida lakukan asalkan Rey dapat tertawa atau tersenyum lega. Bagi Sida, Rey adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab, lelaki pekerja keras, lelaki yang sopan, dan lelaki yang rela berkorban.

Rey terkagum melihat sifat Sida, melihat berapa baiknya Sida kepadanya. Sida benar-benar selalu ada untuknya disaat suka maupun duka. Sida adalah teman berbicara yang cocok dan pendengar yang baik, itulah sebabnya Rey merasa nyaman ketika berbicara kepada Sida.

Sida selalu baik kepada Rey kadang bantu-bantu Rey, kadang juga memasak untuk Rey. Sida beberapa kali meminun teh dengan Rey, dengan cangkir yang sama. Mereka hanya tertawa dan melanjutkan minum teh mereka kembali.

Namun, kali ini ada yang berbeda dengan perasaan Sida. Perempuan itu merasakan hal yang baru Ia rasakan, yang baru Ia sadari selama ini.

Entah sejak  kapan Sida mulai menaruh hati kepada Rey. Sida diam-diam menyukai Rey, Rey yang baru beberapa bulan Ia kenal, tapi Rey sudah bisa membuat Sida cinta.

Sida menyembunyikan perasaan itu, enggan untuk mengatakannya. Menahan perasaan yang semakin hari semakin membesar. Pura-pura tidak tahu menahu tentang perasaan, padahal itu palsu. Sida menahan perasaan itu berlama-lama. Menanti kapan Rey akan menyadari semua ini.

**Bersambung**



Sabtu, 18 November 2017

Cinta dari secangkir teh -4

Suatu hal yang tak terduga terjadi pada hubungan mereka, beberapa hari setelah Rey pergi, Rey mendapati Anne sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Mereka berpacaran tanpa sepengetahuan Rey. Disinilah puncak dari kesakitan hati Rey. Orang yang diperjuangkannya, segala sesuatu sudah dikorbankan untuknya, tetapi ternyata perbuatannya ibaratkan menikam dari belakang. Hatinya hancur, perasaannya amburadul tidak karuan.

Rey pasrah. Dia ingin melupakan rasanya jatun cinta, agar tidak merasa sakit yang teramat sakit seperti ini. Tiap harinya hanya diisi dengan kemurungan, tidak ada sisa kebahagiaan lagi baginya. Di wajahnya jelas tampak raut kesedihan yang mendalam.

Semua pekerjaan yang Rey lakukan tidak lagi optimal. Dia berusaha melupakan, melupakan kenangan-kenangan pahit, melupakan hal yang tidak ingin dia ingat lagi. Dia juga berusaha memaafkan, memaafkan segala perbuatan kejam, segala kebohongan, dan segala pengkhianatan yang ada.

Luka-luka dihati Rey mulai sembuh. Semua sakit hati yang Ia rasa mulai menghilang perlahan berkat sahabat-sahabatnya. Semua saran sahabat-sahabat ia terima dengan baik, sehingga itulah yang membuat Ia sembuh. Rey hampir melupakan semuanya, melupakan kejadian buruk yang pernah menghampirinya. Hari-harinya kini mulai kembali ceria, kembali seperti sediakala. Ia pun memutuskan untuk merubah niatnya yang semula untuk melamar seseorang menjadi membahagiakan orang tua. Baginya, kini orang tualah yang terpenting.

Hanya sekitar 2 minggu Rey di kampung halamannya, dan kembali lagi ke perantauan. Dia kembali dengan semangat baru, semangat yang menggebu-gebu. Rey langsung menuju rumah mama angkatnya, karena ia sangat merindukannya

Akhirnya Rey sampai kerumah mamah angkatnya. Ketika hendak masuk untuk bertemu mamah angkatnya, Ia bertemu perempuan yang asing. Perempuan itu ternyata baik, tapi jika dilihat dari gayanya, dia itu perempuan tomboy.
Mereka hanya cuek, mengobol ketika penting saja, itupun hanya sedikit.

Rey baru mengetahui bahwa nama perempuan itu adalah Sida. Mereka sempat berkenalan walaupun agak canggung, itu pun yang memperkenalkan mereka berdua adakah mamah angkatnya Rey. Mereka masih malu-malu karena ini adalah pertemuan pertama yang tidak disengaja.

Setiap pagi Rey menyeduh teh hingga semua orang dirumah itu mencium aroma kenikmatannya, termasuk Sida.
Mereka setiap pagi hari berkumpul di meja makan. Meminum teh dan makan ringan. Seperti kue, biskuit, goreng-gorengan, ubi rebus, jagung rebus, dan lain-lain. Mereka tidak pernah sarapan makanan berat.


Rey dan Sida semakin akrab, terkadang dia yang membuatkan teh untuk Rey.
Sida masih memiliki hubungan keluarga dengan mamah angkat Rey, tetapi cukup jauh.
Sesekali mereka berbagi minum dengan cangkir yang sama. Terkadang mereka juga mengobrol berdua hingga tengah malam, berbagi cerita, dan bercanda-canda.

Rey tiba-tiba teringat kepada Anne. Teringat janji yang pernah mereka buat bersama, tapi akhirnya Anne mencampakkan dia juga.

"Pancen loro nek kelingan tentang masa lalu
Bayangan memang tak seindah kenyataan di hidupku
Kelingan awale kita ketemu disana
Berduaan bermesraan canda dan tawa

Sumpah janji tresno iki karo kowe
Mugo wae iso langgeng sak lawase
Adek kangmas nyaman kaleh panjenengan
Mugo wae tresnoku ra dadi kenangan

Sumpah janji tresno iki karo kowe
 Mugo wae iso langgeng sak lawase
Adek kangmas nyaman kaleh panjenengan
Mugo wae tresnoku ra dadi kenangan

Yo wis lah mungkin iki pancen dalane
Ati iki mung iso ngempet larane
Bakkal tak kenang jenengmu ning masa laluku
Senajan kowe wis gawe cidro ning atiku"

Rey buru-buru menepis ingatannya kepada Anne.

Ia dan Sida sudah sangat akrab. Hingga pada suatu hari, Rey bercerita tentang Anne kepada Sida. Menceritakan tentang rencana Rey yang hendak melamar Anne dulu, tapi Anne malah meninggalkannya, yang mencampakkannya, yang mengkhianatinya, dan yang menduakannya. Menceritakan tentang keterpurukannya saat itu, berapa sakitnya Ia saat itu.

Rey kadang teringat Anne, tapi buru-buru Ia tepis. Teringat begitu kejamnya Anne kepadanya, tidak menghargai kerja keras dan usahanya untuk segera menikahi Anne. Apa kabar Anne sekarang? Mungkinkah Ia bahagia?. Rey ingin melupakan Anne, dan itu berhasil.

Rey kembali memulai lembaran baru, melupakan Anne dan ingin mencari tambatan hati yang tulus mencintai dia, yang menghargai perjuangannya, dan yang setia kepadanya. Apa gunanya mencintai seseorang jika tidak saling setia?

Kini keceriaan Rey mulai hadir kembali, keceriaan yang sempat hilang karena di kecewakan oleh cinta pertamanya, oleh orang yang mengenalkan apa itu cinta kepadanya. Tapi, apalah arti semua itu. Semuanya sudah terjadi, dan jauh tertinggal dibelakang sana.

Kini ada sosok yang selalu menemani hari-hari Rey, sosok yang membuat Rey tertawa, sosok yang membuat Rey tersenyum. Dia adalah sosok Sida. Hati yang tadinya sepi karena ditinggal sang penghuni dan terasa hampa, kini terisi kembali.Rey tersasar bahwa jika Ia selalu terpuruk seperti ini, mau jadi apa dia nantinya. Semangat itu mulai datang, memenuhi kehidupannya kembali. Bayangan tentang Anne pun kadang enggan untuk menghampiri lagi. Rey sudah tidak ingin bersedih, kini saatnya Ia membuka lembaran baru dan memulai segalanya dari awal lagi. Rey mulai berbenah diri dan menyediakan segala sesuatu untuk masa depannya nanti.

**Bersambung**

Jumat, 17 November 2017

Cinta dari secangkir teh -3


Dalam perjalanan pulang Anne tidak mau dibonceng oleh Nova, dia memaksa untuk berboncengan dengan Bella. Mereka menyetujuinya setelah berkali-kali dipaksa, dan berangkat. Ditengah perjalanan Anne berhenti di depan swalayan untuk membeli makanan ringan sebagai pengganjal perut. Dia memilih beberapa jajanan kesukaannya dan pergi ke kasir untuk membayar. Dan tidak disangka salah satu kasirnya adalah Rudy, Lelaki yang pernah dia cinta pada masa SMA.

Anne kaget karena tidak menyangka akan bertemu dengan Rudy ditempat itu. Bagaimana tidak, Rudy adalah lelaki yang mengisi hatinya semasa SMA.
"Ini Rudy kan?" tanya Anne memastikan
"Kamu Anne?" Rudy malah balik bertanya
" Rudy apa kabar?" tanya Anne
" Baik, Neu. Kamu sendiri?"
"Baik juga Rud"
"Kamu kerja apaan sekarang Neu?
"Aku Administrasi di salah satu perusahaan Rud"
Banyak hal yang mereka bicarakan. Saking asyiknya mereka mengobrol, Anne sampai lupa waktu. Akhirnya, Anne pamit pulang kepada Rudy. Tapi sebelum Anne pulang, mereka sempat bertukar nomor telepon dan berjanji jika ada waktu mereka akan bertemu lagi.

Setelah itu Anne dan Bella pulang.  Mulai hari itu Anne tidak suka kepada Bella karena kejadian di villa itu. Apalagi setelah Anne tau bahwa kejadian di puncak itu ternyata sudah direncanakan, Anne semakin tidak menyukainya. Dia tidak menyangka bahwa sahabatnya dari SMP tega menjerumuskan dia kedalam bahaya.

Setelah beberapa hari kemudian, Anne kembali teringat kepada Rudy. Benih-benih cinta yang dulu sempat memudar, kini datang kembali. Rudy adalah lelaki idaman Anne dari dulu, berkumis tipis dan bertubuh tinggi. Itulah yang membuat Anne susah sekali untuk melupakan sosok Rudy. beberapa waktu luang Anne gunakan untuk menghubungi Rudy. Mereka bercanda-canda seperti kembali pada masa SMA. Gurauan ringan yang membuat tersenyum kembali mereka ulang. Mengingat-ingat kembali kekonyolan mereka hingga tak terasa dalam hati Anne kembali tumbuh sebuah rasa yang sudah lama hilang.

Semenjak dekat kembali dengan Rudy, Anne merasakan bahwa Rey sudah tidak seromantis dulu. Perlahan-lahan akhirnya Ia mulai membanding-bandingkan Rey dengan Rudy. Rudy memiliki pekerjaan yang tetap, sedangkan Rey? Rey bahkan tidak pernah bercerita tentang dia bekerja apa kepada Anne. Rey juga sudah tidak pernah lagi membelikan barang-barang yang Ia suka. Hingga akhirnya dia bernekat untuk meminta izin kepada Rey untuk menyukai lelaki lain.

Disisi lain, Rey selain sebagai pengajar dia juga mencari pekerjaan tambahan di berbagai tempat untuk mengumpulkan uang. Niat terbesarnya adalah untuk melamar Anne. Keputusannya sudah benar-benar bulat untuk melamar, kedua orang tua Rey sudah menyetujuinya.

“Mas boleh ga kalau aku suka dengan orang lain?.” Anne bertanya sambil tertunduk malu
Akhirnya terlontarlah pertanyaan ini dari Anne ketika Rey menelpo.

Rey terdiam beberapa saat, kemudian dia menjawab
"Iya, Boleh aku tidak bisa melarangmu, aku tidak ada hak untuk itu."
Mereka tidak terlalu lama menelpon, karena Rey sudah tidak sanggup menahan sakit. Sakit yang teramat sakit saat Anne meminta izin untuk menyukai lelaki lain kepada Rey. Rey merasa jika kerja kerasnya selama ini sia-sia. Rey merasa terpukul menerima kenyataan, gadis yang Ia cinta dan hendak Ia lamar, kini telah menyukai lelaki lain.

Akhirnya Rey meminta pendapat kepada orang tuanya.
"Terserah kamu, kalau kamu mau lamar dia kamu kerja lebih keras lagi. Tapi klo kamu mau lanjutin kuliah lebih baik kamu tinggalin dia, tapi pasti akan sakit. Sakit itu pasti ada dalam hubungan cinta." kata ibunya.
Berhari-hari Rey memikirkan itu, menentukan pilihan yang tepat agar Ia tidak salah jalan, agar Ia tidak menyesal nantinya dan berharap ada keajaiban di hubungannya.
Saat itu Rey belum sepenuhnya melepas Anne, karna cinta yang teramat sangat.
Beberapa hari tidak ada kabar dari Anne, tapi Rey tetap menunggu.

Hingga hari berikutnya Rey kembali mendapat kabar Anne. Anne yang tadinya menghilang, kini menelpon Rey kembali. Anne meminta maaf atas hal yang Ia lakukan dan meminta untuk kembali bersama Rey lagi, membangun semua dari awal lagi.
Anne beralasan bahwa Ia menyukai Rudy hanya karena ketertarikan sesaat. Rey menerima Anne kembali, Ia memberikan kesempatan kedua meskipun kini perasaannya tidak seperti dulu lagi. Seperti ada yang hilang, seperti ada yang mulai memudar.

Hari-hari berikutnya Anne terus-menerus meminta kepastian kepada Rey. Bertanya apakah Rey benar-benar ingin menikahinya? Apakah Rey benar-benar mau menerima dia apa adanya? Apakah Rey benar-benar menerima dia sebagai istrinya? Dirinya perempuan ugal-ugalan, keras kepala, manja, apakah Rey benar-benar mau menerimanya.

Rey terima Anne apa adanya, terima semua kekurangannya. Dia tau sedikit banyaknya tentang Anne, kejadian kemarinpun Ia maafkan dengan mudah, tanpa harus bertengkar. Kemudian, dia membulatkan kembali tekadnya untuk melamar Anne.

Rey memutuskan untuk meninggalkan beasiswanya untuk kuliah di kampus Arab. Dia lebih memilih untuk mendalami ilmu  bisnis supaya bisa cepat melamar Anne. Pelatihan demi pelatihan, Rey ikuti.Rey juga memutuskan untuk resign dari pkerjaannya sebagai pengajar di sebuah Sekolah kecil. Dia pergi ketempat yang lebih jauh lagi untuk mendalami  bisnisnya. Sebelum Ia pergi, Ia sempat berpamitan dengan Anne, Rey langsung mendatangi rumahnhya untuk berpamitan sekaligus dengan orang tua Anne.

Suatu hal yang tak terduga terjadi pada hubungan mereka, beberapa hari setelah Rey pergi, rey mendapati Anne sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Mereka berpacaran tanpa sepengetahuan Rey. Disinilah puncak dari kesakitan hati Rey. Orang yang diperjuangkannya, segala sesuatu sudah dikorbankan untuknya, tetapi ternyata perbuatannya ibaratkan menikam dari belakang. Hatinya hancur, perasaannya amburadul tidak karuan.

**Bersambung**

Kamis, 16 November 2017

Cinta dari secangkir teh -2

“Mas boleh ga kalau aku suka dengan orang lain?.” Anne bertanya sambil tertunduk malu
Rey terdiam membisu, hampir tidak percaya kata-kata itu akan terlontar dari mulut Anne. Perempuan yang dia cinta, cinta pertamanya, perempuan yang yang mengajarkan dia sebuah cinta. Apakah ini hanya pertanyaan pancingan atau sebuah pertanyaan yang serius, pertanyaan yang menggambarkan kebosanan dia pada Rey.
“Apakah ini pertanyaan serius?” tanyanya memastikan
“Iya mas, aku sepertinya mulai menyukai orang lain.” Dia memberikan jawaban yang membuat hati Rey semakin tersayat.
Tetapi sebagai lelaki dia tetap menunjukan sikap kuat di depan gadis yang dicintainya. Dia tetap tersenyum meskipun hati dia menangis keras.

****

Empat hari sebelumnya Anne pergi memenuhi janji pada sahabatnya, Bella. Mereka sempat membuat janji untuk menghabiskan akhir pekan mereka berkeliling menggunakan sepeda motor sebagai peringatan ulang tahun Bella. Walaupun dia ingat hari ulang tahun Bella, sebenarnya dia hampir lupa dengan janji ini.

Hingga tiba-tiba Bella datang ke rumah Anne sekitar pukul 14.10 pada sore bersama kedua teman cowoknya, Pandu dan Nova. Pandu adalah pacar bella sedangkan Nova adalah sahabat si Pandu. Meraka datang dengan dua sepeda motor sehingga berpasangan lelaki perempuan.

Pergilah mereka ke tempat yang jauh, tepatnya adalah daerah pedataran tingi di Bogor, Puncak. Di dalam hatinya Anne merasa tidak enak dengan Rey karena dia pergi berboncengan sepeda motor dengan cowok lain. Tetapi dia tidak mungkin menolak ajakan Bella di hari istimewanya, apalagi sebelumnya dia sudah berjani.

Karena berangkat sudah terlalu sore dan menempuh jalan yang lumayan jauh, mereka akhirnya kemalaman dalam perjalanan. Bella dan kedua lelaki tadi memutuskan untuk menginap di villa. Villa kecil yang berisikan dua kamar cocok untuk dibagi menjadi dua kelompok, lelaki dan perempuan.

Dia mengiyakan usulan tersebut karena dia tidak mungkin pulang kerumah sendirian, dan dia mengira akan tidur bersama sahabatnya, Bella. Hingga akhirnya setelah mendekati tengah malam Bella beranjak menuju kamar Pandu, Dan Nova masuk kedalam kamar Anne. Dia terkejut dan bingung untuk berbuat apa.

Sebagai seorang perempuan pasti merasa takut dengan hal itu. Dalam keadaan tidak ada yg bisa diminta tolong, berdua di dalam kamar dengan lelaki yang tidak dia kenal. Dia berusaha membujuk lelaki itu untuk keluar kamar, tetapi lelaki tersebut terus menolak dan terus mendekat kepada Anne.

Anne pergi meninggalkan kamar, dia keluar dari villa. Karena dia tidak mengira akan menginap Anne tidak membawa banyak perlengkapan, dia hanya mamakai jaket tipis. Dia duduk meringkuk kedinginan sambil menangis dia tidak menyangka Bella sahabatnya akan menjerumuskan dia seperti ini. Dia menatap kedepan dan hanya tampak jejeran pohon pinus yang sedikit melambai diterpa angin malam yang terasa menusuk-nusuk persendian.

Diraihnya handphone dari sakunya dia mencoba menghubungi Rey. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 00.31. Berkali-kali dia memanggil dan tak pernah ada jawaban dari Rey. Setelah sekitar belasan kali dia menghubungi Rey akhirnya dia tertidur. Dia tertidur dengan pipi masih basah oleh air mata dan berselimutkan angin malam yang dingin.

Pagi harinya Anne terbangun ketika mendengar samar-samar suara azan subuh berkumandang. Dia kembali mencoba menghubungi Rey, dan kali itu ada jawaban.
“Hallo, Ada apa neu? Kenapa misscall banyak banget? Kamu gapapa kan?.” Tanya Rey dari seberang telepon
Anne terdiam, dia tidak berani bercerita kepada Rey. Dia hanya beralasan semalaman tidak bisa tidur, dan dia hanya ingin mengobrol dengan Rey. Dia meminta Rey terus menemaninya mengobrol di telepon.
Anne tetap menelepon Rey ketika Bella dan kedua lelaki tersebut bangun dari tidur. Matahari semakin tinggi Anne tetap bercerita dengan Rey lewat telepon sambil terkadang ia tertawa. Dan ketiga orang yang lain belum ada satupun yang keluar dari Villa, karena meskipun sudah terbit matahari di daerah tersebut tetap dingin.

Pada dasarnya Anne menelepon Rey hanya untuk menghilangkan rasa takut yang dialaminya dan sekaligus memberi kode kepada lelaki tadi bahwa dia sudah memiliki  pasangan. Meskipun pada dasarnya Rey agak merasa aneh dengan tingkah Anne, dia tetap melayaninya dengan senang hati. Dalam hati Rey menerka-nerka apa yang sedang terjadi pada Anne.

Sekitar pukul sembilan ketika semua sudah beberes dan berbenah, mereka ingin melanjutkan perjalanan pulang. Dalam hati Anne merasa ilfil dengan Bella, dia berprasangka entah apa yang diperbuat bella semalam dengan kekasihnya sehingga dia sama sekali tidak mengiraukan Anne. Sebelum Anne mencoba menelepon Rey dia sudah berunlang kali mengirim pesan kepada Bella. Semua pesan yang dia kirimkan diterima oleh Bella namun tak ada satupun yang dia baca.

Dalam perjalanan pulang Anne tidak mau dibonceng oleh Nova, dia memaksa untuk berboncengan dengan Bella. Mereka menyetujuinya setelah berkali-kali dipaksa, dan berangkat. Ditengah perjalanan Anne berhenti di depan swalayan untuk membeli makanan ringan sebagai pengganjal perut. Dia memilih beberapa jajanan kesukaannya dan pergi ke kasir untuk membayar. Dan tidak disangka salah satu kasirnya adalah Rudy, Lelaki yang pernah dia cinta pada masa SMA.

** Bersambung **