Selasa, 21 November 2017

Cinta dari secangkir teh -7


Suatu malam ketika mereka lagi duduk berdua, Rey bertanya kepada Sida
"Kamu suka sama aku kan?"
Jantung Sida berdetak kencang, gugup, dan pipinya memerah. Tapi Ia harus mengakuinya.
"Iya aku tau, sudah keliatan" kata Rey.
Tapi Rey belum mau terlalu dekat dan hubungan mereka belum ada status.

Mereka kembali menjalani hari-hari seperti biasa, seperti tidak ada yang terjadi, tidak ada yang kurang. Suatu pagi Sida pergi ke luar kota untuk kembali melanjutkan kuliah, setelah libur panjangnya usai. Dia berangkat tanpa sepengetahuan Rey karena Ia berangkat cukup pagi, untuk menghindari kemacetan kota.

pagi harinya rey mendapati Sida sudah tak lagi berada dirumah mama angkatnya. Dia merasa kesal karena kepergian Sida yang tanpa sepengetahuannya. Kemudian Rey mencoba menghubungi Sida, namun belum ada jawaban.

Sebelum kepergian Sida yang mendadak mereka berdua sempat membuat janji untuk duduk bersama menikmati teh sambil bercerita. Dan Rey pun menagih hal itu ketika mereka kembali berbicara lewat telepon. Kini interaksi diantara keduanya mulai ada kecanggungan. Rey pun menyadari bahwa dia mulai menaruh perasaan terhadap Sida di hatinya.

Meskipun sudah terpisah oleh jarak, mereka tetap sering berkomunikasi, membagi cerita yang masing-masing dari mereka alami dalam setiap harinya. Dan sifat Sida mulai agak berubah, dia sering mengambek hanya karena Rey tidak memberi kabar dalam sehari. Dan Rey semakin tidak enak mengingat hubungan mereka yang hanya masih sekedar berteman.

Hingga pada suatu malam terlontar sebuah perkataan dari Rey,
"Sida, ingatlah hubungan kita saat ini masih sebatas teman." Ujar Rey tanpa sengaja
Kata-kata itu terlontar dari mulut Rey dikarenakan sudah terlalu sering Sida marah-marah karena Rey telat memberi kabar.


Merasa tersakiti Sida mencoba tidak lagi menghubungi Rey. Dia menangis semalaman hingga matanya membengkak pada pagi harinya. Hal tersebut diketahui oleh adiknya, dan diceritakan kepada Rey. Mendengar hal tersebut Rey merasa bersalah dan dia meminta maaf, namun tak ada balasan dari Sida, hingga akhirnya dia pun menyerah.

2 komentar: