Jumat, 17 November 2017

Cinta dari secangkir teh -3


Dalam perjalanan pulang Anne tidak mau dibonceng oleh Nova, dia memaksa untuk berboncengan dengan Bella. Mereka menyetujuinya setelah berkali-kali dipaksa, dan berangkat. Ditengah perjalanan Anne berhenti di depan swalayan untuk membeli makanan ringan sebagai pengganjal perut. Dia memilih beberapa jajanan kesukaannya dan pergi ke kasir untuk membayar. Dan tidak disangka salah satu kasirnya adalah Rudy, Lelaki yang pernah dia cinta pada masa SMA.

Anne kaget karena tidak menyangka akan bertemu dengan Rudy ditempat itu. Bagaimana tidak, Rudy adalah lelaki yang mengisi hatinya semasa SMA.
"Ini Rudy kan?" tanya Anne memastikan
"Kamu Anne?" Rudy malah balik bertanya
" Rudy apa kabar?" tanya Anne
" Baik, Neu. Kamu sendiri?"
"Baik juga Rud"
"Kamu kerja apaan sekarang Neu?
"Aku Administrasi di salah satu perusahaan Rud"
Banyak hal yang mereka bicarakan. Saking asyiknya mereka mengobrol, Anne sampai lupa waktu. Akhirnya, Anne pamit pulang kepada Rudy. Tapi sebelum Anne pulang, mereka sempat bertukar nomor telepon dan berjanji jika ada waktu mereka akan bertemu lagi.

Setelah itu Anne dan Bella pulang.  Mulai hari itu Anne tidak suka kepada Bella karena kejadian di villa itu. Apalagi setelah Anne tau bahwa kejadian di puncak itu ternyata sudah direncanakan, Anne semakin tidak menyukainya. Dia tidak menyangka bahwa sahabatnya dari SMP tega menjerumuskan dia kedalam bahaya.

Setelah beberapa hari kemudian, Anne kembali teringat kepada Rudy. Benih-benih cinta yang dulu sempat memudar, kini datang kembali. Rudy adalah lelaki idaman Anne dari dulu, berkumis tipis dan bertubuh tinggi. Itulah yang membuat Anne susah sekali untuk melupakan sosok Rudy. beberapa waktu luang Anne gunakan untuk menghubungi Rudy. Mereka bercanda-canda seperti kembali pada masa SMA. Gurauan ringan yang membuat tersenyum kembali mereka ulang. Mengingat-ingat kembali kekonyolan mereka hingga tak terasa dalam hati Anne kembali tumbuh sebuah rasa yang sudah lama hilang.

Semenjak dekat kembali dengan Rudy, Anne merasakan bahwa Rey sudah tidak seromantis dulu. Perlahan-lahan akhirnya Ia mulai membanding-bandingkan Rey dengan Rudy. Rudy memiliki pekerjaan yang tetap, sedangkan Rey? Rey bahkan tidak pernah bercerita tentang dia bekerja apa kepada Anne. Rey juga sudah tidak pernah lagi membelikan barang-barang yang Ia suka. Hingga akhirnya dia bernekat untuk meminta izin kepada Rey untuk menyukai lelaki lain.

Disisi lain, Rey selain sebagai pengajar dia juga mencari pekerjaan tambahan di berbagai tempat untuk mengumpulkan uang. Niat terbesarnya adalah untuk melamar Anne. Keputusannya sudah benar-benar bulat untuk melamar, kedua orang tua Rey sudah menyetujuinya.

“Mas boleh ga kalau aku suka dengan orang lain?.” Anne bertanya sambil tertunduk malu
Akhirnya terlontarlah pertanyaan ini dari Anne ketika Rey menelpo.

Rey terdiam beberapa saat, kemudian dia menjawab
"Iya, Boleh aku tidak bisa melarangmu, aku tidak ada hak untuk itu."
Mereka tidak terlalu lama menelpon, karena Rey sudah tidak sanggup menahan sakit. Sakit yang teramat sakit saat Anne meminta izin untuk menyukai lelaki lain kepada Rey. Rey merasa jika kerja kerasnya selama ini sia-sia. Rey merasa terpukul menerima kenyataan, gadis yang Ia cinta dan hendak Ia lamar, kini telah menyukai lelaki lain.

Akhirnya Rey meminta pendapat kepada orang tuanya.
"Terserah kamu, kalau kamu mau lamar dia kamu kerja lebih keras lagi. Tapi klo kamu mau lanjutin kuliah lebih baik kamu tinggalin dia, tapi pasti akan sakit. Sakit itu pasti ada dalam hubungan cinta." kata ibunya.
Berhari-hari Rey memikirkan itu, menentukan pilihan yang tepat agar Ia tidak salah jalan, agar Ia tidak menyesal nantinya dan berharap ada keajaiban di hubungannya.
Saat itu Rey belum sepenuhnya melepas Anne, karna cinta yang teramat sangat.
Beberapa hari tidak ada kabar dari Anne, tapi Rey tetap menunggu.

Hingga hari berikutnya Rey kembali mendapat kabar Anne. Anne yang tadinya menghilang, kini menelpon Rey kembali. Anne meminta maaf atas hal yang Ia lakukan dan meminta untuk kembali bersama Rey lagi, membangun semua dari awal lagi.
Anne beralasan bahwa Ia menyukai Rudy hanya karena ketertarikan sesaat. Rey menerima Anne kembali, Ia memberikan kesempatan kedua meskipun kini perasaannya tidak seperti dulu lagi. Seperti ada yang hilang, seperti ada yang mulai memudar.

Hari-hari berikutnya Anne terus-menerus meminta kepastian kepada Rey. Bertanya apakah Rey benar-benar ingin menikahinya? Apakah Rey benar-benar mau menerima dia apa adanya? Apakah Rey benar-benar menerima dia sebagai istrinya? Dirinya perempuan ugal-ugalan, keras kepala, manja, apakah Rey benar-benar mau menerimanya.

Rey terima Anne apa adanya, terima semua kekurangannya. Dia tau sedikit banyaknya tentang Anne, kejadian kemarinpun Ia maafkan dengan mudah, tanpa harus bertengkar. Kemudian, dia membulatkan kembali tekadnya untuk melamar Anne.

Rey memutuskan untuk meninggalkan beasiswanya untuk kuliah di kampus Arab. Dia lebih memilih untuk mendalami ilmu  bisnis supaya bisa cepat melamar Anne. Pelatihan demi pelatihan, Rey ikuti.Rey juga memutuskan untuk resign dari pkerjaannya sebagai pengajar di sebuah Sekolah kecil. Dia pergi ketempat yang lebih jauh lagi untuk mendalami  bisnisnya. Sebelum Ia pergi, Ia sempat berpamitan dengan Anne, Rey langsung mendatangi rumahnhya untuk berpamitan sekaligus dengan orang tua Anne.

Suatu hal yang tak terduga terjadi pada hubungan mereka, beberapa hari setelah Rey pergi, rey mendapati Anne sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Mereka berpacaran tanpa sepengetahuan Rey. Disinilah puncak dari kesakitan hati Rey. Orang yang diperjuangkannya, segala sesuatu sudah dikorbankan untuknya, tetapi ternyata perbuatannya ibaratkan menikam dari belakang. Hatinya hancur, perasaannya amburadul tidak karuan.

**Bersambung**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar