Sabtu, 18 November 2017

Cinta dari secangkir teh -4

Suatu hal yang tak terduga terjadi pada hubungan mereka, beberapa hari setelah Rey pergi, Rey mendapati Anne sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Mereka berpacaran tanpa sepengetahuan Rey. Disinilah puncak dari kesakitan hati Rey. Orang yang diperjuangkannya, segala sesuatu sudah dikorbankan untuknya, tetapi ternyata perbuatannya ibaratkan menikam dari belakang. Hatinya hancur, perasaannya amburadul tidak karuan.

Rey pasrah. Dia ingin melupakan rasanya jatun cinta, agar tidak merasa sakit yang teramat sakit seperti ini. Tiap harinya hanya diisi dengan kemurungan, tidak ada sisa kebahagiaan lagi baginya. Di wajahnya jelas tampak raut kesedihan yang mendalam.

Semua pekerjaan yang Rey lakukan tidak lagi optimal. Dia berusaha melupakan, melupakan kenangan-kenangan pahit, melupakan hal yang tidak ingin dia ingat lagi. Dia juga berusaha memaafkan, memaafkan segala perbuatan kejam, segala kebohongan, dan segala pengkhianatan yang ada.

Luka-luka dihati Rey mulai sembuh. Semua sakit hati yang Ia rasa mulai menghilang perlahan berkat sahabat-sahabatnya. Semua saran sahabat-sahabat ia terima dengan baik, sehingga itulah yang membuat Ia sembuh. Rey hampir melupakan semuanya, melupakan kejadian buruk yang pernah menghampirinya. Hari-harinya kini mulai kembali ceria, kembali seperti sediakala. Ia pun memutuskan untuk merubah niatnya yang semula untuk melamar seseorang menjadi membahagiakan orang tua. Baginya, kini orang tualah yang terpenting.

Hanya sekitar 2 minggu Rey di kampung halamannya, dan kembali lagi ke perantauan. Dia kembali dengan semangat baru, semangat yang menggebu-gebu. Rey langsung menuju rumah mama angkatnya, karena ia sangat merindukannya

Akhirnya Rey sampai kerumah mamah angkatnya. Ketika hendak masuk untuk bertemu mamah angkatnya, Ia bertemu perempuan yang asing. Perempuan itu ternyata baik, tapi jika dilihat dari gayanya, dia itu perempuan tomboy.
Mereka hanya cuek, mengobol ketika penting saja, itupun hanya sedikit.

Rey baru mengetahui bahwa nama perempuan itu adalah Sida. Mereka sempat berkenalan walaupun agak canggung, itu pun yang memperkenalkan mereka berdua adakah mamah angkatnya Rey. Mereka masih malu-malu karena ini adalah pertemuan pertama yang tidak disengaja.

Setiap pagi Rey menyeduh teh hingga semua orang dirumah itu mencium aroma kenikmatannya, termasuk Sida.
Mereka setiap pagi hari berkumpul di meja makan. Meminum teh dan makan ringan. Seperti kue, biskuit, goreng-gorengan, ubi rebus, jagung rebus, dan lain-lain. Mereka tidak pernah sarapan makanan berat.


Rey dan Sida semakin akrab, terkadang dia yang membuatkan teh untuk Rey.
Sida masih memiliki hubungan keluarga dengan mamah angkat Rey, tetapi cukup jauh.
Sesekali mereka berbagi minum dengan cangkir yang sama. Terkadang mereka juga mengobrol berdua hingga tengah malam, berbagi cerita, dan bercanda-canda.

Rey tiba-tiba teringat kepada Anne. Teringat janji yang pernah mereka buat bersama, tapi akhirnya Anne mencampakkan dia juga.

"Pancen loro nek kelingan tentang masa lalu
Bayangan memang tak seindah kenyataan di hidupku
Kelingan awale kita ketemu disana
Berduaan bermesraan canda dan tawa

Sumpah janji tresno iki karo kowe
Mugo wae iso langgeng sak lawase
Adek kangmas nyaman kaleh panjenengan
Mugo wae tresnoku ra dadi kenangan

Sumpah janji tresno iki karo kowe
 Mugo wae iso langgeng sak lawase
Adek kangmas nyaman kaleh panjenengan
Mugo wae tresnoku ra dadi kenangan

Yo wis lah mungkin iki pancen dalane
Ati iki mung iso ngempet larane
Bakkal tak kenang jenengmu ning masa laluku
Senajan kowe wis gawe cidro ning atiku"

Rey buru-buru menepis ingatannya kepada Anne.

Ia dan Sida sudah sangat akrab. Hingga pada suatu hari, Rey bercerita tentang Anne kepada Sida. Menceritakan tentang rencana Rey yang hendak melamar Anne dulu, tapi Anne malah meninggalkannya, yang mencampakkannya, yang mengkhianatinya, dan yang menduakannya. Menceritakan tentang keterpurukannya saat itu, berapa sakitnya Ia saat itu.

Rey kadang teringat Anne, tapi buru-buru Ia tepis. Teringat begitu kejamnya Anne kepadanya, tidak menghargai kerja keras dan usahanya untuk segera menikahi Anne. Apa kabar Anne sekarang? Mungkinkah Ia bahagia?. Rey ingin melupakan Anne, dan itu berhasil.

Rey kembali memulai lembaran baru, melupakan Anne dan ingin mencari tambatan hati yang tulus mencintai dia, yang menghargai perjuangannya, dan yang setia kepadanya. Apa gunanya mencintai seseorang jika tidak saling setia?

Kini keceriaan Rey mulai hadir kembali, keceriaan yang sempat hilang karena di kecewakan oleh cinta pertamanya, oleh orang yang mengenalkan apa itu cinta kepadanya. Tapi, apalah arti semua itu. Semuanya sudah terjadi, dan jauh tertinggal dibelakang sana.

Kini ada sosok yang selalu menemani hari-hari Rey, sosok yang membuat Rey tertawa, sosok yang membuat Rey tersenyum. Dia adalah sosok Sida. Hati yang tadinya sepi karena ditinggal sang penghuni dan terasa hampa, kini terisi kembali.Rey tersasar bahwa jika Ia selalu terpuruk seperti ini, mau jadi apa dia nantinya. Semangat itu mulai datang, memenuhi kehidupannya kembali. Bayangan tentang Anne pun kadang enggan untuk menghampiri lagi. Rey sudah tidak ingin bersedih, kini saatnya Ia membuka lembaran baru dan memulai segalanya dari awal lagi. Rey mulai berbenah diri dan menyediakan segala sesuatu untuk masa depannya nanti.

**Bersambung**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar