Sabtu, 19 Mei 2018

Ot Danum

Kali ini aku akan menyelesaikan tugas 2, walaupun sudah menguap sedari tadi 😴
Buku yang berjudul 'The Ot Danum From Tumbang Miri Until Tumbang Rungan' ini ditulis oleh Abdul Fattah Nahan dan During Dihit Rampai. Ada 3 bahasa dibuku ini, yaitu bahasa Dayak Ngaju, Indonesia, dan Inggris.

Suku Ot Danum adalah nenek moyang suku Dayak. Mereka tinggal ditengah-tengah pulau Kalimantan, lebih tepatnya di daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Legenda asal mula Tambun Bungai sangat dikenal masyarakat didaerah tersebut. Yaitu Tambun dan Bungai, tidak lain dan tidak bukan adalah nenek moyang suku dayak, mereka juga dikenal dengan tokoh gaib yang mempunyai kekuatan. Situs-situs Tambun dan Bungai memang sudah banyak yang hancur dimakan usia, tetapi lokasinya masih dianggap sakral dan menjadi area terlarang sehingga sampai sekarang masih bertahan.
Situs Tambun dan Bungai terletak di Tumbang Pajangei, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas. Lokasi tersebut hanya berjarak 9,2 km dari Kota Kuala Kurun sehingga dapat ditempuh oleh segala jenis kendaraan dengan kondisi jalan yang sudah beraspal.
Kelerangan obyek wisata ini berkisar 5-20%. Situs ini menyimpan berbagai bentuk peninggalan sejarah, antara lain berupa: patung Tambun Bungai, Kumpulan Penyang Pusaka, Pasah Patahu Tambun Bungai, situs Batu Bulan, Sandung Tamanggung Sempung.

Dilihat dari berbagai koleksi peninggalan sejarah yang dimiliki, situs ini bisa dikembangkan sebagai sarana wisata sejarah disamping juga untuk kegiatan pedagogik (muatan lokal).

(sumber: gunungmaskab.go.id)

************

Ingin cerita sedikit tentang diriku

Sebenarnya aku bukanlah 100% suku dayak Ngaju.
Orang tuaku berbeda suku dayak, Ibuku suku dayak Ngaju, sedangkan ayahku suku dayak Ot Danum.
Bahasa pun sangat berbeda.

Aku ingat ketika aku ke pedalaman Ot Danum, disambut oleh keluarga ayahku, tapi mereka berbicara dengan bahaya yang tidak pernah aku mengerti. Maklum lah, keluargaku saat ini menetap di pedalaman dayak Ngaju. Kami ke padalaman Ot Danum ketika libur saja, dan itupun jarang. Aku terakhir kali menginjak pedalaman Ot Danum ketika kelas VIII, dan itupun aku tidak datang ke kampung ayahku, aku hanya liburan ke tempat kakakku bekerja, yaitu Tewah. Dan tinggal menghitung hari lagi aku akan kembali ke sana.

Pedalaman Ot Danum, aku datanggg....

#TugasRCO'3 #Level4 #Tugas2 #OneDayOnePost

Coretan tentang pesan dan kesanku


Deadline lagi, aduuhh...

Setelah dari pagi memikirkan lebih baik mengerjakan yang mana terlebih dahulu, baru malam ini aku menemukan jawabannya, yaitu menulis tentang Kesan dan Pesan untuk Reading Challenge ODOP (RCO) tercinta.

Aku sudah pernah ikut di RCO musim kedua dan beruntung saat itu aku lulus, sepertinya itu yang membuatku menjadi ketagihan, membaca memang selalu membuat ketagihan, apalagi jika dipaksa. Itu akan menjadi suatu tantangan tersendiri.

Di RCO musim ketiga ini, aku menjadi PJ, ditemani si Lutfi yang tidak lain adalah teman seperjuangan ketika masuk di ODOP Batch 4.
Sebenarnya aku sangat jarang bekerja, dikarenakan sakit yang selalu datang kapan saja, sakit yang tidak tau diri. Diobatin malah ngelunjak, apalagi gak diobatin, kebayang kan ngelunjaknya kayak gimana? Hahahaha
Jadilah si Lutfi yang paling sering bekerja, mulai dari ngerekap, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Maaf ya Lut 🙏

Btw, kok jadi curhat?
Sebaiknya langsung ke pambahasan, sebelum curhat ini beranak cucu hehehe

Reading Challenge ODOP atau biasa disingkat RCO adalah salah satu program ODOP. Tujuannya jelas, yaitu  menumbuhkan minat baca bagi semuanya. Dari yang awalnya membaca 10 halaman per hari, 20 halaman perhari, atau 30 halaman perhari, menjadi semakin banyak halaman yang dibaca setiap harinya.

Awalnya, yang mendaftar di RCO cukup banyak, hingga Lutfi sekali mengirim hasil rekap, bisa berlembar-lembar.
RCO musim ketiga dibagi menjadi 4 level, dan di level gang terakhir ini, hanya tersisa 25 orang saja yang mampu bertahan, kurang dari setengah jika dibandingkan dengan yang mendaftar RCO saat itu.
Tapi, terima kasih untuk yang masih bertahan. Kalian hebat, aku akui itu. Bagaimana tidak, tantangan yang diberikan setiap tingkat lumayan membuat kepala cenat-cenut mengerjakannya dan ternyata saat ini kita sudah berada di hari terakhir. Tanpa terasa begitu cepat 50 hari berlalu, bagai melesat begitu saja.

Semoga, ketika sudah lulus dan mendapatkan ijazah RCO, kita semua selalu membaca setiap hari, walau tidak ada yang memaksa atau merekap lagi. Jadi kita bisa membaca sepuasnya tanpa memikirkan lupa laporan.

Aku tidak tau apalagi yang ingin aku sampaikan.
Aku beruntung bisa mendapatkan teman kerja sekeren dan serajin Lutfi, semoga bisa bekerja sama dilain waktu lagi jika berkenan.
 Dan yang paling aku harapkan, semoga RCO makin keren kedepannya, makin oke, dan makin segalanya.

#TugasRCO'3 #Level4 #Tugas3 #OneDayOnePost

Tentang Bom Surabaya


Awalnya saya hanya iseng-iseng nimbruk grup Kabinet ODOP, dan saat itu mereka sedang membahas tentang RWC. Saya merasa saya gak tau apa-apa karena lantaran saya sendiri yang non muslim, akhirnya saya izin ke ketua One Day One Post untuk tidak mengikuti kegiatan ini, dan ternyata Paket memperbolehkan.
Tiba-tiba muncul lah si Lutfi Yulianto, yang biasa dipanggil Lutfi/Upi/Upil 😂 dan dia mengusulkan untuk mengerti tugas tersendiri untuk saya, yaitu tentang "Bom Surabaya", akhirnya itu menjadi tugas personal 😭

Cuss langsung ke topik pembahasan.

Hari Minggu, 13 Mei 2018, bom bunuh diri dan meledakkan 3 Gereja di Surabaya, yaitu :

1. Gereja Santa Maria Tak Bercela
2. Gereja Kristen Indonesia, jalan Dipenegoro
3. Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, jalan Arjuna

Menurut update terakhir yang saya lihat, 18 orang meninggal dunia.

Kalau ditanya sakit atau tidak mendengar berita itu, tentu saja sakit.
Terbanyang muka-muka imut anak-anak sekolah hari minggu. Mereka hanya hendak memuji Tuhan Yesus, tidak ingin yang lain. Teringat pula orang-orang yang hendak beribadah, yang belum sempat masuk ke dalam Gereja, mereka juga tertimpa. Ya Tuhan, ini sangat kejam sekali.

Mengapa harus Gereja? Mengapa harus hari minggu? Mengapa harus ketika mereka datang hendak memujiMu, tapi sesuatu itu meledak begitu saja, tanpa sempat mereka berlalri menyelamatkan diri.

Tapi, apakah kita harus sembarangan menuduh? Tentu saja tidak!

Malam harinya, kekasih saya yang tinggal di Surabaya, dan kebetulan rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian bertanya
"Apakah kamu salah satu orang yang meyakini bahwa teroris itu beragama Islam?"
Dengan tegas saya berkata "Tidak!"
Kami boleh bersedih, kami boleh marah, tapi apakah kami boleh menuduh tanpa ada bukti?
Biarkan saja, biarkan. Cepat atau lambat semuanya akan terungkap, dan semoga para teroris itu menerima ganjarannya.

Pray For Surabaya. Percayalah, Tuhan akan bertindak mengatasi

Darah Tuhan Yesus mengurapi hamba-hambanya yang terluka, hamba-hambanya yang sudah tak bernyawa oleh ulah para teroris yang diabad itu.

Jumat, 04 Mei 2018

Biografi Mohammad Hatta


Beberapa hari ini bingung antara memilih sejarah atau novel yang difilmkan, dan akhirnya akibat terlalu lama memikirkan, mepet deadline lagi mepet deadline lagi. Sudah kebiasaan sepertinya. Sampai akhirnya aku memilih menulis tentang buku sejarah saja.

Jujur, aku adalah orang yang tidak terlalu suka sejarah. Karena apa? Entahlah, setiap membaca buku sejarah, kantuk selalu menyerang.
Untuk menyelesaikan buku ini saja sangat berat rasanya, beberapa kali tertidur, tapi akhirnya bangun lagi, kaget gara-gara teringar buku bacaan belum selesai.

Membaca sejarah menurutku penting, sangat penting malah. Banyak ilmu-ilmu yang dapat diperoleh dari sana, banyak pengalaman hidup yang luar biasa dan hal mengagumkan lainnya. Tapi, entahlah. Seperti yang kukatakan tadi, setiap membaca buku sejarah, aku terlalu tertidur. Entah, buku sejarah apapun itu, sama saja.

Sudahlah, daripada mendengarkan curhat yang tidak berfaedah ini, lebih baik kita ke jati diri tulisan ini yang sejujurnya.

Buku yang saya pilih sebenarnya buku Biografi bapak Mohammad Hatta yang berjudul " HATTA Jejak Yang Melampau Zaman".

Ia lahir pada 12 Agustus 1902 di Desa Aur Tajungkang, Bukittinggi, dari pasangan Mohammad Djamil dan Saleha Djamil. Orang-orang tua di Bukittinggi menyebutnya ‘anak cie pamaenan mato’–anak yang pada dirinya terpendam kebaikan dan perangainya mengundang rasa sayang.

Dialah Mohammad Hatta. Lelaki dengan senyum ikhlas, wajah teduh, rambut dan pakaian rapi, serta pribadi yang kalem, praktis, dan taat beragama. Bung Hatta adalah sosok bersahaja, tenang, dan penuh wibawa. Hatta adalah negarawan yang langka, sebab ia menulis. Hatta mulai menulis saat umurnya 18 tahun, sebelum masuk universitas. Tulisannya menunjukkan luasnya bacaan dan minatnya pada sastra Ia menguasai sekurangnya bahasa Melayu, Belanda, Inggris, Jerman, serta Prancis. Saat dibuang ke Tanah Merah, Boven Digul, ia membawa 16 peti buku.

Seri kali ini mengangkat kisah Mohammad Hatta, mantan wakil presiden Republik Indonesia. Buku ini terbagi menjadi enam bagian. Dibuka oleh surat dari Goenawan Muhammad kepada Bung Hatta. Selanjutnya menampilkan kisah-kisah yang ditulis berdasarkan hasil penelusuran para wartawan Tempo. Beberapa diceritakan dari sudut pandang orang-orang yang dekat dengan Hatta, orang-orang yang pernah ‘bersentuhan’ langsung dengan beliau, serta dari investigasi ke tempat-tempat yang pernah dikunjungi sang Bapak Koperasi kita.
Saya suka sekali dengan gaya penuturan Tempo. Detil dan membuat emosional. Banyak hal yang saya pelajari dari membaca penggalan-penggalan kisah. Menyenangkan sekali ‘belajar sejarah’ dengan cara seperti ini. Membaca kolom-kolom, melihat galeri foto-foto yang dipajang, membuat saya seolah hadir di tempat serta kejadian yang disebutkan. Ada kisah kedekatan Bung Hatta dengan Bung Karno. Hatta adalah pengkritik paling tajam sekaligus sahabat Sukarno hingga akhir hayat Sukarno. Ada juga kisah Hatta dengan keluarga, sahabat, anak-anak angkat, galeri foto, serta cerita saat Hatta harus dibuang di Digul dan Bandaneira.

Nama Bung Hatta juga diabadikan sebagai nama jalan di Belanda. Mohammed Hattastraat. Prosedur penetapan nama jalan melibatkan sejumlah instansi seperti pos, bagian arsip, bagian perawatan monumen, serta komisi pengembangan dan pembaruan kota. Nama Hatta dipilih karena tokoh ini dianggap pemimpin pergerakan di Indonesia, negarawan, dan wakil presiden yang sempat ditahan Belanda lantaran aktivitas politiknya.
“Mereka adalah orang yang berjasa, berjuang demi pembebasan atau kemerdekaan negaranya,serta memiliki reputasi yang baik.”
Bagaimana sosok Hatta di mata kawannya yang lain? Di mata Sukarno, Hatta adalah sosok yang serius. Ia tak pernah menari, tertawa, atau menikmati hidup. Pun ketika ia muda. Jejak Hatta adalah orang yang memerah mukanya bila bertemu dengan seorang gadis.
Hatta memang bukan Sukarno. Hatta praktis tak pernah berbicara tentang dirinya secara pribadi. Ia terlalu rasional untuk mengungkapkan perasaannya secara terbuka.

#TugasRCO3 #Tugas1Level3 #OneDayOnePost

Kamis, 19 April 2018

Andai aku jadi Ayla


Saya memilih novel The Perfect Husband yang ditulis oleh Indah Riyana, kenapa? Karena saya gemas dengan sosok Ayla di novel ini.

Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla yang dijodohkan sejak kecil dengan lelaki bernama Arsen. Awalnya dia sangat membenci Arsen, tapi pada akhirnya dia lah yang tidak bisa jauh dari Arsen. Ayla tidak pernah menghargai perasaan Arsen, tidak pernah menghormati Arsen dan selalu semena-mena dengan Arsen.

Aku disini ingin berada di posisi Ayla, karena sosok Ayla yang selalu menjadi pusat perhatian saya disini.

Jika saya menjadi Ayla, saya akan mencintai Arsen seumur hidup saya, menghormati Arsen layaknya suami saya, dan Arsen betah berdekatan dengan saya. Pokoknya saya akan menjadi istri terbaik bagi Arsen.

Tapi... Ini hanyalah hayalan semata 😭😭

#TantanganTingkat2 #RCO'3 #ODOP

Kamis, 12 April 2018

Blog Pakde Walimin

Setelah tadi bersusah payah menulis sampai melawan kantuk, ternyata salah blog wkwk 😅
Ternyata aku kebagian blog pakde Walimin.

Pakde Walimin menurutku memang sosok yang keren, hebat, dan saya adalah salah satu pembaca gelap di blog pakde ini *ampun pakde 🙏

Langsung saja, menurutku blog pakde walimin ini bagus sekali, tulisan-tulisan yang dikemas dengan menarik, simple, dan di dalamnya ternyata banyak ajaran-ajaran agama untuk anak-anak muda, itu adalah salah satu nilai + untuk blog ini.

Sekian dulu ya pakde untuk review ku malam ini, mohon maaf jika kurang berkenan dan lancang mereview blog pakde padahal blogku aja belum karuan. Tapi mau gimana lagi pakde, ini adalah tantangan untuk menambah poin. Sekali lagi, maaf pakde 🙏

#TugasBonusRCO'3
#Tingkat2

Review blog milik guru BK

Kenapa lebih milih blog ibu guru sendiri? Ya sengaja aja lah hahahaha
Bu Lia Atis Sasmitha atau Sasmitha A. Lia ini adalah guru BK yang super duper galak kalau dengan anak-anak yang bermasalah, kalai denganku? Tentu saja tidak 😂

Bu Lia ini yang awalnya nyaranin untuk masuk ODOP batch 4, dan akhirnya aku ikuti saja 😜
Awalnya aku kira bu Lia ini anggota ODOP batch 3, eh ternyata setelah di teliti lebih lanjut, ternyata anggota ODOP batch 2. Tempat curhat yang nyaman, tempat pinjam novel-novel bagus, dan tempat menyimpan banyak rahasia, rasanya bu Lia ini sudah melebihi guru BK bagiku, dia adalah ibu kedua yang selalu memperhatikanku.

Aku rasa basa-basinya cukupkan dulu, kita masuk ke inti tulisan ini.

Kebetulan RCO'3 mengeluarkan tugas bonus yang akan menambah poin untuk tingkat ini, dan aku memilih review blog bu Lia.
Singkat saja, blog bu Lia ini menurutku rapi sekali, dengan tata yang menarik, template yang menarik juga, serta tulisan-tulisan yang memanjakan para pembaca setianya.
Tulisan yang sangat oke sesuai dengan umurnya yang sudah lumayan matang, begitu juga dengan isi blog ini. Tulisan-tulisan yang dikemas dengan menarik dan membuat pembaca enggan berhenti membaca jika belum selesai.

Aku kira cukup dulu review kali ini, walau sebenarnya merasa tidak pantas karena blog saya sendiri jauh dari kata sempurna, dan saya menyadari, kesempurnaan hanya dimiliki Tuhan Yang Maha Esa.

#TantanganBonusRCO'3
#Tingkat2

Senin, 02 April 2018

Alasan mengikuti RCO'3

Apa sih alasan saya mengikuti Reading Challenge ODOP '3?

Itu adalah pertanyaan yang sangat mudah bagi saya, kenapa? Karena jawabannya sangat jelas, mungkin sama dengan apa yang dipikiran teman-teman semua.

Simple, alasan saya mengikuti RCO ini karena memang saya ingin mempertahankan serta mengembangkan mood membaca saya. Mungkin dulu saya hanya mampu membaca 150 halaman dalam sehari, kini bisa mencapai 300 halaman dalam sehari, semoga saja.

Seperti yang pernah om Wakhid Samsyudin  katakan "Kalau mau nulis dengan baik, perbanyak baca. Keduanya satu, tak terpisahkan. Kecuali kamu setuju kalau jomblo gak bakalan dapat jodoh".

Jelas, bukankah membaca adalah modal untuk menjadi seorang penulis? Kita dapat belajar dari buku-buku yang kita baca, belajar menulis dengan baik dan benar agar tulisan yang kita buat akan semakin indah.

Jadi, banyak-banyaklah membaca, karena, tanpa membaca, hidup kita tidak ada apa-apanya.

#TantanganTingkatI #RCO'3 #ODOP

Jumat, 23 Februari 2018

Mengapa aku harus menjadi Suku Dayak?


"Mah, kenapa sih orang dayak itu selalu percaya dengan hal-hal gaib? Ini kan sudah zaman modern, masih aja percaya sama begituan"

"Key, jaga omonganmu! Dikutuk kau, baru tau rasa!" Ibu kay marah, namun ia menahan untuk tidak teriak, karena takut terdengar tetangga

"Mamah terlalu percaya! Mamah terlalu melebih-lebihkan, mana buktinya mah? Mana" Tanya Key dengan jengkel.

"Kamu ini anak tidak tau diri! Mamah bukannya percaya, tapi setidaknya kita menghargai nenek monyang kita!" Sudah tidak tahan, akhirnya ibu Key berteriak. Ia sudah tidak kuat menghadapi Key yang semakin hari, semakin ada-ada saja.


Key selalu seperti itu, dia tidak pernah percaya sedikitpun, apapun itu. Bahkan tidak jarang dia berfikir kenapa dia harus terlahir menjadi suku dayak, mengapa ia harus hidup di tengah-tengah orang-orang yang percaya kepada hal-hal yang mustahil. Hingga suatu saat, kemalangan menghampiri Key.

Key berlari ke dapur, sambil membawa jaket dan kunci motor yang ia ambil dari kamar kakaknya, pamit kepada ibunya dengan buru-buru. Ibunya sedang memasak nasi goreng ketika Key menghampiri.

"Mah, Key pergi dulu, ada keperluan" Setelah pamit, Key langsung bergegas pergi

"Key, sampulun dulu, besar pahuni nya ini" teriak ibu key

"Gak usah, Mah. Pahuni apaan coba? Gak ngaruh" Jawab Key dengan bodo amat

Key pergi, tanpa menuruti apa kata ibunya. Dengan santai Key mengendarai motornya, dan tiba-tiba rantai motornya putus disaat Key sedang berada dalam kecepatan di atas rata-rata, mengakibatkan Key terbelanting jauh sekitar 15 meter dari tempat kejadian. Beruntung banyak warga yang membantu dan segera menghubungi keluarganya. Key dibawa ke rumah sakit oleh warga yang menolongnya.

Keluarganya datang kerumah sakit, ibunya menangis melihat Key yang tidak berdaya terbaring di kasur rumah sakit.

"Key, kenapa kamu selalu tidak percaya nak? Kenapa kamu selalu menanggap remeh segalanya? Kamu selalu tidak mau kalau ibu suruh sampulun, dan sekarang kamu kena yang namanya  panuni nak. Kita tidak bisa mengelak, kita tidak bisa menghindar, karena ini sudah tradisi kita untuk menghormati nenek moyang kita" ujar ibu Key sambil terisak melihat Key.


Note : Kita terlalu mengganggap mereh segala sesuatu, menyepelekan segala sesuatu. Setiap suku pasti memiliki larangan masing-masing, dan untuk yang tidak percaya, siap-siap saja. Kita bukannya ingin menyembah, tapi apa salahnya jika menghormati? Karena itu adalah adat.

Rabu, 14 Februari 2018

Mencari teman dan pengalaman


Duarrrrrrrrrrrrrrr ...
Tess .. Tes .. Tes .. 1 .. 2 ..3 ... Eh kok mikrofon gak nyala? Colokin dulu sana, kerja gak becus! *eh apaan sih? 😂

Nulis, nulis, nulis !
Semangat nulisku tiba-tiba bangkit, dan kamu tau kenapa? Karena sudah mentok deadline lagi hahahahaha ...

Wahai pembaca setiaku, aku ingin bercerita sedikit dan semoga kamu sudi membaca tulisan yang tidak berfaedah ini 😂
Sebenarnya niat untuk menulis ini sudah ada jauh-jauh hari sebelumnya, tapi ya gitu deh, belum juga terlaksana.
Waktu awal-awal mulai Tingkat 5 ini, sudah ada terlintas dikepala mau nulis
"Besok nulis di sekolah aja deh, bikin konsep dulu" tidak terlaksana,  "eh iya, aku belum nulis, nanti aja deh, kalau kerjaan udah beres" tidak terlaksana, dan sampai lah diriku ke dalam tempat sempit ini, aku sudah tidak bisa berlari. Apakah aku diberi pilihan? Tidak! *eh kok kayak drama korea sih? 😂
Jadi balik lagi aku ke diri sendiri, yang salah sebenarnya aku, ya aku!. Aku memang kebiasaan bersantai, menunda-nunda waktu, eh pas udah mepet baru deh bergerak.
Nah, segini saja cerita diriku yang sangat-sangat tidak berfaedah ini, dan akan menghilangkan waktumu yang berharga hahaha *tertawa jahat

Sekarang kita sampai di poin terpenting dari tulisan ini, yaitu Tantangan Tingkat 5 RCO dan ini adalah tingkat terakhir 😭 dede jadi syedih *sambil ngelap ingus.

"Malas!" mungkin itu julukan yang tepat untuk anak ingusan yang baru menginjak bangku Sekolah Menengah Atas dan kini sedang duduk manis di bangku kelas XI-IPA ini. Mau bagaimana lagi? Aku ini anak IPA berjiwa IPS 😂 tidak suka fisika, kimia, dan matematika. Keren kan? 😂

Kurang lebih seperti itu juga aku disaat awal-awal ikut RCO. Sebenarnya aku memang suka baca, suka sekali malah. Tapi ya gitu deh, aku emang orangnya suka nurut sama mood. Kalau mood lagi baik ya baca, kalau tidak ya tidak membaca dan perlu banyak stok cokelat dan ice cream untuk mengembalikan mood seperti semula.
Tapi, semakin lama, aku semakin menganggap membaca itu untuk hiburan, untuk menghilangkan penat, tapi aku merasa bahwa membaca itu harus, membaca itu sesuatu yang sangat diharuskan, wajib. Di temani dengan Mbak Sakifah dan Mbak Ciani, kehidupan di RCO sangat menggembirakan dan tentu mereka berdua itu jomblo hahaha 😂.
Apalagi tantangan yang setiap tongkatnya semakin wow dan membuat anggota mungkin mengelus-elus dada masing-masing😂
"Bahagia" mungkin itu salah satu perasaan selama aku bergabung disini.
Mbak Sakifah dan Mbak Ciani, terima kasih atas segalanya, terima kasih untuk nasehatnya, terima kasih untuk ebook yang selalu dibagikan setiap naik tingkat, terima kasih dari hati yang sangat mendalam.
Semoga jika sudah selesai program ini, aku terus semangat membaca, terus semangat belajar.
Untuk teman-temanku yang selalu aku panggil dengan sebutan Mbak,Mas,Om, kalian itu terbaik, kalian itu hebat, berkat kalian aku belajar banyak hal, berkat kalian aku menjadi bisa.

Dan hal yang paling penting dari apapun
" Aku mencintai kalian semua ".

#TantanganRCO #ODOP #Tingkat5 #Kesan

Selasa, 06 Februari 2018

Manfaat membaca buku suku Oot Danum

Lagi-lagi tulisan yang saya tulis ini hanya sekali duduk, tidak sempat revisi karena hari ini sudah benar-benar mentok deadline nya.
Sebenarnya ini unsur kesengajaan, karena ketika sudah mentok deadline, semangat menulis saya langsung berapi-api kembali walaupun ini terkesan buru-buru.

Malam ini saya membuat tantangan kesan saya membaca buku yang ditulis oleh Abdul Fattah Bahan & Duhing Dirit Rampai dengan judul "Suku Oot Danum bara Tumbang Manange sampai Tumbang Rungan".

Kenapa saya memilih membaca buku ini?
Jawabannya sangat sederhana. Karena, berjam-jam sama mencari buku berbahasa dayak, hanya buku ini yang saya dapatkan. Hahahahaha *tertawa jahat.
Tapi, setelah saya selesai membaca buku ini, saya terkagum-kagum, tulisan didalamnya indah sekali dan yang pasti karena ini adalah buku Tambun Bungai, buku suku dayak oot danum, yaitu buku suku tetangga kami.

Manfaat membaca buku ini benar-benar banyak sekali, yang mungkin orang suku lain tidak akan tau apa itu.

Buku ini menceritakan tentang Suku Oot Danum, dan kamu adalah Suku Dayak Ngaju. Sebagai orang Dayak Ngaju, saya merasa setelah saya membaca buku ini, pengetahuan saya tentang suku mereka bertambah. Saya juga banyak belajar setelah membaca buku ini, saya tau kebiasaan mereka, saya tau kehidupan mereka seperti apa, dan saya tau suku mereka seperti apa.

Mungkin sampai sini dulu, tulisan saya. Jika penasaran, silahkan membaca sendiri hehehehe
Selamat malam

#TantanganRCO #ODOP #Tantangan4

Minggu, 04 Februari 2018

04 Februari

Malam ini berat sekali, sungguh ...
Badan ini mendadak panas dingin, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, hati rasanya gelisah sekali, dada terasa sesak, dan tanpa aku sadari ada sesuatu yang meleleh keluar dari mata ini.
Apakah semuanya harus sesakit ini?
Aku memang tidak pandai mengartikan perasaan, tapi aku sadar walaupun itu mungkin membutuhkan waktu yang lama.
Entahlah, setiap kali kamu menceritakan masa lalu mu, dada ini sesak seketika.
Aku memang tidak memiliki pelukan nyaman, aku tidak bisa menemanimu kemanapun kamu mau dan aku susah diajak keluar.
Tapi, kamu harus tau satu hal. Diri ini mungkin tidak sebaik dia, jauh dari kata sempurna malah.
Aku cukup mencintaimu dengan sekedarnya, ya, sekedarnya. Tapi walaupun cinta ini sederhana, tapi dia tidak akan berkurang sedikitpun, semakin hari malah semakin bertambah. Kau harus tau itu.

Note : Sebenarnya aku males nulis ini, mending nemenin ayah duduk sambil ngemil wkwkwkwk. Tapi kan harus belajar nulis fiksi terus 😍

Jumat, 02 Februari 2018

Konsisten menulis?

Benar apa kata orang di luar sana bahwa konsisten menulis setiap hari itu tidak lah mudah dan ini adalah postingan pertama saya bulan ini. Sangat sulit sekali menerapkan semua itu dalam kehidupan saya, sangat-sangat sulit.
Tapi malam ini saya mulai sadar setelah seseorang mengirim chat dengan isi "meski kamu chat gini, kamu gak pernah ganggu kerjaanku. Jadi jangan karena chat aku ganggu semua yang seharusnya kamu kerjakan".
Seketika itu juga saya mulai berfikir "ini sudah jalan yang saya pilih, menjadi penulis adalah pilihan saya sendiri, tidak ada campur tangan orang lain. Lantas kenapa lagi saya harus mengeluh?"
Saya tertegun lagi, merenung lagi. Entah mengapa saya teringat kata-kata Bang Syaiha kepada kami "Tulislah, tulis apa saja. Kelak, tulisanmu akan menemukan jodohnya".
Dengan semangat yang berapi-api, saya mulai merbenah memperperbaiki diri, saya ingin belajar menjadi lebih baik lagi. Walau bisa dikatakan, bahwa sebagian besar tulisan saya (mungkin) tidak layak untuk di baca.
Tapi inilah saya, saya yang selalu ingin belajar lagi dan lagi, saya yang selalu ingin menjadi seperti mbak/mas saya yang ada di komunitas.
Saya datang lagi, dengan semangat baru ....


"Teman, saya pulang"

Jumat, 26 Januari 2018

Konflik dalam persahabatan

    "kriingggg...kriiingggg..kriinggg..."terdengar bunyi bel yang sangat nyaring di setiap sudut ruangan, dan menandakan waktunya istirahat. Siswa-siswi SMKN 1 PELITA berhamburan keluar kelas, sekedar untuk beristirahat di kantin. bermain bersama teman teman yang lain. mengerjakan tugas di perpustakaan, berbincang-bincang dengan tema, bahkan berfoto-foto dikelas bersama teman. Ya, masa inilah yang banyak memberikan cerita . Mulai dari kebersamaan, kekeluargaan, dan juga kekompakkan. Masa dimana sosok remaja bertumbuh menjadi dewasa. Masa yang dimana semua orang pasti merasakannya dan jika terlewat ingin sekali waktu berputar kembali ke masa ini.

Terlihat tiga sejoli yang sedang asik berunding tentang pelajaran yang baru selesai dibahas oleh guru.

"Udah ca, lebih baik kita kerjakan tugas ini diluar sekolah bersama sama..." ujar dhea, cewek berbadan mungil namun memiliki sifat bosan dan sedikit cerewet itu. berbicara sambil menatap wajah teman sebangkunya yang sedang serius mengerjakan tugas.

"Hmmm, betul juga kata dhea mendingan kita kerjain diluar bareng bareng sambil makan makan hehheee..." sambar chika , gadis imut bertubuh tinggi berisi dan pintar itu.


"Iya sih, tapi kerjainnya dirumah siapa dulu nih..?" sambil membereskan buku yang berantakan di meja dan memasukkannya ke dalam tas merah bermotiv milik gadis bernama icha tersebut.

"Gimana kalau dirumah ajeng aja?" Chika berpendapat.

"Tapi dia kan beda kelas tau. Lagipula takut dia ada acara lain. atau . ga dibolehin sama mamahnya , kita kan tau. mamahnya ajeng itu kan galak.." bawel dhea.

"Ya kan tinggal di sms aja ribet banget."sahut chika cuek.

"Oke oke, ntar aku yang sms. Jadi gak nih ke kantinnya ? Aku laper.." icha berdiri mengajak dua sahabatnya itu ke kantin.

Tiga gadis bersahabat yaitu Icha, Chikka, dan Dhea -sebenarnya ada satu lagi, tapi kelas dan jurusan mereka berbeda-.
Namun tidak membuat persahabatan mereka renggang. Jika waktu di sekolah mereka tidak bisa bersama , mereka pasti mencuri curi waktu di luar jam sekolah hanya sekedar untuk berbincang bincang dan bermain bersama. Mereka bersababat mulai dari kelas satu smp. Sampai tak terasa usia persahabatan mereka sudah sampai lima tahun, susah senang di lewati bersama.
Ke kompakkan inilah yang membuat kenyamanan untuk bersama. Walaupun terkadang banyak konflik yang terjadi. Mulai dari urusan keluarga, pribadi, bahkan pacar sekalipun. Ditambah lagi dengan sifat mereka yang berbeda, tak jarang menjadi bahan perdebatan.
Tapi sebuah masalah akan selesai jika mereka mencoba mengerti satu sama lain, agar terjadi perpecahan alias bubar!

***

Setelah mereka memutuskan untuk pergi ke kantin beristirahat. kebiasaan seorang gadis remaja pasti selalu bercerita , curhat tentang masalah pribadinya. apalagi kalau sudah bercerita dengan sahabat, pasti di dengar dan di berikan pengarahan jika sulit mencari jalan keluar. Sampai sampai makan pun sambil berbincang bincang. Dan tertawa bersama.
tiba tiba di sela mereka asik bercerita, terasa getaran dari handphone berwarna ungu milik icha yang berada di dalam saku 'rok' abu abunya. Segera icha mengeluarkannya. Terlihat pesan singkat masuk dari "Ajeng" .

From : Ajeng ( +628596xxxx )

Pesan : "Broh! Gua gak bisa pulang bareng kalian sekaligus belajar bareng kalian. Ada acara mendadak di rumah si april. Sorry.."


Setelah membaca pesannya, icha langsung memberikan handphone nya kepada dhea dan chikka yang lagi asik melahap bakmie kesukaan mereka. Mengisyaratkan agar mereka membaca pesan dari Ajeng.


"Dia selalu mementingkan urusannya dengan april. Daripada belajar bareng dengan kita .." ketus chika kecewa. Chikka memang tidak suka mendengar ataupun melihat Ajeng bersama April.

"Jangan berbicara seperti itu chik ! Mungkin saja mereka ada keperluan yang sangat penting, tadi juga dia udah minta maaf. Tanpa ajeng kita masih bisa belajar bareng yakan..?" icha mencoba berfikir positif, dan menenangkan keadaan. Dari wajah chikka sudah terlihat aura kekecewaan terhadap ajeng.
Sedangkan dhea tidak mengeluarkan sedikit katapun di sela pembicaraan , dan merasa tenang tenang saja sambil lanjut melahap bakmie nya yang mulai dingin. Menurutnya sudah hal biasa , tidak perlu dipermasalahkan.


***


          Suasana diluar pun menjadi hening ketika jam masuk kelas dimulai. Siswa siswi dengan khidmat mendengar penjelasan dari guru, dan mengerjakan tugas baru yang harus di kerjakan. Tetapi ada juga kelas yang tidak disi guru mata pelajarannya, alhasil mereka 'free' damai tanpa belajar. Kelas bahkan gemuruh dibuatnya.

 Jam yang di tunggu tunggu pun telah tiba. Yaitu jam dimana waktunya pulang sekolah. Terdapati dhea, chika, dan icha yang bersama sama berjalan menuju tempat parkiran pinggir sekolah. Chikka dan icha selalu membawa sepedah motor setiap ke sekolah dikarenakan jarak sekolah dengan rumah mereka yang sangat jauh. Dhea tidak membawa sepedah motor karna tidak bisa mengendarainya alhasil setiap berangkat sekolah selalu bersama icha. Begitulah sahabat selalu ada di setiap kita membutuhkannya.

Namun di saat mreka sampai tempat parkiran, terlihat Ajeng yang sedang mengeluarkan sepeda motor miliknya.

"Ajjjeeengggg...????!!!" teriak icha kencang.
Sontak ajeng pun menoleh ke arah dimana suara teriakkan memanggil namanya itu berasal.
"Hey kaliaaann... " sahut ajeng dengan wajah berseri seri.
Chika hanya terdiam, sementara dhea dan icha membalas dengan sebuah senyuman, lalu mereka mendekati Ajeng.

"Sorry yah, hari ini gue gabisa bareng kalian.." maaf ajeng lontarkan.

"Ya,ya,ya. Urus saja urusanmu.." ketus chika.
Sementara dhea dan icha hanya bisa melihat, sambil bermain sikut sikutan. Icha membuat kode kodean agar dhea mau mengalihkan pembicaraan. Karna chikka dan Ajeng pasti berdebat. Namun apa daya mereka tidak bisa berbuat apa apa dan cukup menyaksikan ajeng dan chikka berdebat.

"Kok lo ngomong gitu sih chik! Gua bukannya mentingin urusan gua sendiri. Tapi lo kan tau gua Ada acara penting sama april." Tegas Ajeng dengan mimik wajah yang mulai geram. Ajeng ini sifatnya bawa hokki, tapi mudah untuk marah. Apalagi menyangkut perasaannya.


"Oh, jadi kamu lebih peduli sama april dibanding kita sahabat kamu?!" tak mau kalah chikka emosi.

"Eh chik! April juga sahabat gue! Dan bukan berarti gue gak peduli sama kalian. Loh bukkannya gue selama ini selalu ada buat kalian? Lo jangan egois dong chik! Gue tau lo gak suka sama april, tapi lo jangan pernah larang gue buat sahabatan sama dia. Ngerti?" bantah ajeng dengan nada tinggi.

Ajeng dan April juga bersahabatan mulai dari kelas tiga smp. Tapi disamping itu Ajeng sahabatan juga dengan chika, icha dan dhea. Sifat ego chikka dan rasa tidak sukanya terhadap April membuat Ajeng sulit mempersatukan mereka. Maksud Ajeng agar mereka menjadi teman baik walaupun bukan sahabat. Ajeng sangat lelah menghadapi sikap keegoisan chikka dan menyudutkannya untuk menjauhi April. Sulit dipercaya hal seperti itu membuat konflik bagi persahabatan mereka.

"Oke terserah!" singkat chikka cuek.

"Iyaudahlah chikka, ajeng juga butuh waktu bareng sama temennya.." sahut icha bermaksud menenangkan chika.

"Oke terserah lo juga deh chik! Lo boleh marah ma gue. Tapi yang jelas gue gak akan marah sama lo.."

"Gue gak marah, cuma kecewa.."

Tiba tiba april datang menghampiri ajeng, dan tersenyum kepada chika Icha, dan dhea. Dhea dan icha membalas senyuman tapi tidak dengan chika yang menatap sinis dan membuat april mundur tak enak hati. Chikkapun langsung mengeluarkan sepedah motor miliknya dan meninggalksn Ajeng, di ikuti juga icha dan dhea.

"Duluan ya jeng.." sapa icha. Ajeng hanya tersenyum.

Ajeng dan april meminggalkan sekolah , pulang. Di tengah perjalanan april membuka percakapan.

"Si chika kenapa ya jeng? Tadi lihat april kok sinis gitu.." tanya april dengan polosnya.

"Gak tau, dia lagi em kali.." ujar ajeng singkat. Sambil fokus menyetir. Ajeng tidak mau menceritakan kejadian tadi, karena dia ingin menjaga perasaan sahabatnya juga. April.

***

Hari mulai gelap, angin berhembus dengan kencang. Cuaca dingin menyelimuti kota. Kesunyian, terasa sangat menyentuh. Bulan yang begitu indah membulat, cahayanya yang menyinari malam hari. Pernak pernik bintang mengelilingi cahaya bulan , dengan indahnya menghiasi malamnya langit.
Tapi cuaca tidak mendukung suasana dalam rumah icha. Icha, chika, dhea, dan ajeng sedang kumpul bersama. Ternyata sudah direncanakan sebelumnya oleh ajeng melalui pesan singkat yang ia kirim. Ajeng yang biasanya selalu tertawa, bahkan sangat mewarnai suasana jika bersama dengan ketiga sahabatnya. Kini memulai dengan serius dalam pembicaraan.

"Kali ini kita serius , dan gak boleh ada yang bercanda ataupun menyeleweng dalam pembicaraan.." membuka percakapan, ajeng membuat peraturan.
Icha , chika, dan dhea hanya mengangguk.
Ajeng tiba tiba merasa kesal, merasa risih melihat chika yang asik bermain dengan gadgetnya se akan tidak menghiraukan apa yang akan dibicarakan oleh ajeng.

"Please chik. Fokus ke pembicaraan kita sekarang. Jangan fokus ke tab lo terus!" tegas ajeng.
Dan kali ini chika tak banyak bicara dan langsung menuruti apa yang ajeng katakan.

"Terus kamu mau ngomong apa..?" tanya chika.

"oke, langsung aja. Gue cuma mau kalian renungin apa yang gue bicarain. Kita tuh udah sahabatan dari smp udah lama dan bukan waktu singkat. Dan sekarang gue ngerasa banyak masalah setelah kita beranjak remaja. Semuanya perlahan lahan berbeda. Menurut gue kita gak sekompak dan se solite dulu! Mana sahabat yang selalu ngerti ? Mana ?" jelas ajeng.


"Loh, bukannya kamu jeng yang selalu ngilang? dan susah buat di ajak bareng? Gimana mau solite kamu aja gitu selalu saja sama april." tungkas chika. Dan perdebatanpun dimulai (lagi)

"Jangan bawa bawa april dalam masalah kita deh! Dia tuh gak tau apa apa! "

"Ikh, emang benerkan?" ujar chika membenarkan apa yang dia katakan tadi.

"Sadar dong chik ! Lo juga. Lo tuh egois ! Kita semua kaya budak lo tau gak. Deket sama siapa aja elo yang ngatur. Mana solidaritas lo sama sahabat sendiri selama ini?" tegas ajeng bernada tinggi dan berhasil menyudutkan chika.

"Iya chik, lu jangan gitu. Kita semua pasti punya pribadi masing masing. Dan emang sih status kita itu ada dilingkaran persahabatan tapi kita juga punya hak komunikasi sosial sama siapa aja. Kita selalu open sama yang lain gak perlu di batesin gini." dhea angkat bicara dan berhasil menyudutkan semua yang chika lakukan itu memang salah.

"It's okey. Gue gak akan ngelarang kalian untuk berteman dengan siapapun. Tapi inget gue tetep gak suka sama si april itu!" ujar chika sambil menatap kearah ajeng.


"Ok. Itu sih terserah elu ya chik. Yang penting gue selalu terbuka untuk berteman dengan siapapun." balas ajeng.

"Jadi? Konflik permasalahan ini selesai kan? Sudah kan? Gak ada perdebatan ataupun marah marah lagi kan?" tanya icha polos.

"Persahabatan kita tetep lanjut sampai kapan pun.."

Akhirnya mereka menyelesaikan permasalahannya dengan bijak walaupun banyak perdebatan mulut yang terjadi. Sifat seseorang sulit untuk dirubah, tidak akan pernah hilang kecuali orang itu sendirilah yang mau berusaha merubah sifatnya sendiri. Ke egoisan seseorang memang sulit di hilangkan tapi mudah untuk di kendalikan. Dan seberat apapun masalah yang terjadi dalam sebuah persahabatan jika dengan sifat bijaknya mengatasi permasalahan pasti akan menemukan titik terang dalam permasalahan tersebut.

#TantanganRCO #ODOP #Tingkat3

Minggu, 14 Januari 2018

Gemuruh ombak

Gemuruh ombak mulai terlihat menghantam empat lima karang-karang yang kokoh, menghantam karang-karang yang seolah sombong dan congkak, tapi seakan tidak berpaling, meskipun ombak tiada henti menghantam.

Seperti itulah dirimu, hanya diam dalam lamunan, seolah aku hanyalah percikan air yang membasahimu. Aku yang berusaha mengetuk pintu hatimu, tapi kamu hanya diam dan seolah tidak mengenalku.

Gemuruh hati ini bagaikan gemuruh ombak yang menyapa pasir di tepian pantai, dan kembali lagi ke tengah laut.

Inikah maumu?
Bila langkah ini tak lagi sana dan seirama, biarlah burung camar bersenandung sendiri dalam senja yang merajuk, biarlah sang pelangi menghilang dari birunya langit.
Langkahmu telah tinggalkan kenangan pahit dalam hidupku.
Untuk apa lagi kamu menoleh kepadaku? Pergilah yang jauh, dengan membawa semua kesombongan yang kau punya.

#30DWC #Day4 #OneDayOnePost

Sabtu, 13 Januari 2018

Rain


Hujan turun persis setelah aku mendengar berita yang menyanyat hati. Dua tiga tetesan air hujan yang mulai membasahi, perlahan menutup air mata yang mengalir di pipi. Kenapa semua ini seolah sudah direncanakan oleh yang Kuasa? Seperti skenario yang sudah disusun sebelumnya.
Aku kesal, sungguh. Mengapa mencintaimu harus sesakit ini? Mengapa kenyataan harus sepahit ini? Mengapa kamu bertahan jika hanya untuk menyakiti? Apa jawaban yang pantas untuk semua ini? Kumohon, jawablah.
Perasaan yang sudah kususun rapi ini mulai berantakan, harapan mulai kacau, semua yang aku impikan kini tidak tau dimana.
Apakah aku ini manusia yang tidak tau diri? Mencoba berharap dengan sesuatu yang terlalu tinggi. Jika benar, tolong sampaikan, agar aku berjaga diri.

#30DWC #Day3 #OneDayOnePost

Jumat, 12 Januari 2018

Di izinkan mencintaimu saja aku sudah bersyukur


Kamu adalah seseorang yang tiba-tiba muncul di saat aku dalam keterpurukan yang luar biasa. Apakah ini memang tidak sengaja atau sudah di atur Sang Kuasa? Entahlah, aku tidak tau, yang pasti aku nyaman bersamamu. Kamu memberikan harapan baru, dan selalu membuat bibir ini tersenyum tanpa sebab yang jelas. Aku memang bukan yang pertama, bukan pula yang ke dua, tapi aku harap aku bisa menjadi yang terakhir. Izinkan aku menjadikan kamu pahlawan di hati ini setelah ayahku. Jika memang tidak di izinkan, aku menurut saja. Karena aku sadar, diizinkan mencintaimu saja aku sudah bersyukur, memilikimu mungkin hanya bonus. Bonus yang sangat indah ❤

#30DWC #OneDayOnePost #Days2

Kamis, 11 Januari 2018

Sudah takdir

Entahlah, rasa apa lagi ini. Sakit, kecewa, marah, sedih, tercampur aduk menjadi satu.
Kamu memilih menjauh untuk waktu yang terbilang cukup lama. Sakit? Memang, ini sakit sekali. Ingin aku marah? Tadi marah kepada siapa? Ini yang sudah kau pilih. Ini sudah menjadi takdir, ini sudah menjadi nasib.

#Days1
#30DWC
#OneDayOnePost

Sabtu, 06 Januari 2018

Semoga terkesan


Kelas Fiksi ODOP 😍

Di mana tempat aku menemukan keluarga yang baru. Mereka semua keren, mereka hebat, mereka selalu membuat perasaan bahagia, dan mereka mengajarkan segala hal yang terbaik. Entahlah, disebut apa tulisan abstrak ini, tulisan yang tidak ada bentuk sama sekali. Tapi mau bagaimana lagi? Aku hanyalah orang awam yang haus akan pelajaran.

Aku menyayangi mereka, sungguh. Mas Wakhid, Mas Yoga, Mbak Wiwid, Mbak Sakifah, Mas Dwi, dan semuanya yang susah jika ditulis satu per satu karena akan membutuhkan banyak tempat hahaha ~. Mereka hebat, keren, asik, tempat curhat yang nyaman, dan selalu menabur ilmu. Mereka memotivasi untuk selalu belajar lagi dan lagi. Walau kadang suka kesal dengan tingkah Mas Wakhid yang selalu mengejek dengan sebutan "bocah ingusan", tapi mau bagaimana lagi? Itu semua benar adanya.

Kalau disuruh mengasih kritik sih mungkin tidak ada, hanya ada saran kecil yang mungkin tidak ternilai, karena ini kecil sekali hahahahaha~. Sarannya, mungkin agar para PJ memberi kritik dan saran untuk setiap tantangan yang diberikan kepada anggota saja sih, agar anggota bisa belajar lagi kesalahan dan terus belajar lagi dan lagi. Mungkin itu saja.

Pesannya : Semoga kita selalu kompak, menggali ilmu bersama, dan jangan selalu bilang aku "bocah ingusan" lelah hayati adek bang hahahaha~

#TantanganODOPFiksi9

Jumat, 05 Januari 2018

Dimana?


Aku berjalan di antara lautan manusia yang hilir-mudik menyibukkan diri. Manusia yang menjejaki bumi pertiwi, namun seolah tidak peduli dengan keadaan dunia saat ini.
Dimana keadilan ? Manusia tidak lagi peduli terhadap sesama. Mereka hanya angkuh dan bersikap seolah semuanya tidak ada yang berubah.

Dimana kemanusiaan? Dimana kekeluargaan? Setelah perang, kini krisis kemanusiaan menyerang.

#TantanganODOP8

Kamis, 04 Januari 2018

Review novel Ilana Tan - Summer In Seoul


Judul : Summer in Seoul
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia
Tebal : 280 halaman
Genre : Fiksi – Roman – Young Adult

Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku?” – Jung Tae Woo

“Kenapa aku harus memberitahumu?” -  Sandy

“Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu,” – Jung Tae Woo


Saya suka korea, juga sangat menyukai novel. Dan jika kalian bertanya bacaan apa yang paling kusuka, maka aku akan menjawab novel yang mengambil latar belakang negeri Ginseng tersebut. Jika kalian bertanya, kenapa aku merensensi novel ini, maka jawabannya adalah karena ini adalah kriteria novel yang paling suka dibaca anak muda jaman sekarang. Termasuk saya!



"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku" kata Jung Tae-Woo pada gadis dihadapannya.

"Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Ini menarik, terka saya saat membaca sinopsis yang terdapat di cover belakang novel. Hanya satu harapan Sandy untuk sebuah keputusan yang bisa dibilang cukup nekat ini ia hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya untuk terlibat dengan Jung Tae-Woo. Tanpa mengetahui kebenaran kisah empat tahun yang lalu, Sandy dan Tae-Woo melewati musim panas sebagai sepasang kekasih.

 “Kalau tidak salah, beberapa hal yang bisa membuatmu bahagia adalah mendengarkan musik, makan keripik kentang, bunga, kembang api, hujan, dan bintang. Aku benar, kan?”

Cerita dalam buku ini dituturkan dengan manis—apa yang bisa diragukan dari karya Ilana Tan? Hanya saja terkuaknya rahasia “empat tahun lalu” yang harusnya jadi fokus utama, baru muncul di seperempat bab terakhir. Meski sejak awal kita sudah diberi klu-klu yang memancing penasaran, sih.

Saya menangkap, Ilana Tan lebih suka membuat hubungan asmara dua tokoh utama selalu aman-damai-sentosa-sejahtera (lol). Pun dalam buku ini. Meskipun ada cerita tentang “empat tahun lalu” maupun kehadiran orang ketiga, hubungan dua tokoh utama masih tetap baik-baik saja. Padahal saya sudah membayangkan klimaks yang diisi dengan pertengkaran-pertengkaran sebelum akhirnya mereka dapat kembali menemukan kepercayaan satu sama lain. Well, saya berharap bisa menemukannya pada tiga buku tetralogi yang lain

Eksplor Koreanya juga terasa kurang. Penjelasan saat adegan di Apgeujong-dong—yang juga sedikit menyinggung Myeong-dong—hanya sebatas informasi kecil yang saya rasa setiap orang bisa menemukannya di internet. Dan satu hal lagi, jika saya menjadi Kang YoungMi, sekalipun itu dengan sahabat saya sendiri, rasanya saya tidak akan setenang itu jika idola yang saya sukai memiliki pacar hahaha~

Tapi kekurangan-kekurangan di atas tidak akan terlalu diambil pusing jika kalian benar-benar penggemar berat karya Ilana Tan. Toh “Summer In Seoul” ini tetap karya yang manis. Cocok untuk pembaca mulai dari remaja—tanpa ciuman atau adegan dewasa lain—dan bisa dinikmati oleh kalian yang gemar dengan genre roman namun tidak mau emosinya dibuat naik-turun ala rollercoaster.


Jung Tae-Woo, sosok yang romantis dan penuh perhatian. itulah yang bisa ditangkap oleh nalar saya mengenai sosok itu. Sebuah skandal akhirnya terkuak, bukti bahwa sosok Sandy kini diketahui oleh publik dan tentang  kejadian empat tahun yang lalu, yang membuat Jung Tae-Woo menghindari dunia Showbiz untuk beberapa saat. Sandy dan Jung Tae-Woo benar-benar pasangan serasi. Terkuaknya rahasia kelam diantara mereka, membuat mereka harus menjaga jarak untuk sementara waktu. Hanya sementara hingga mereka bisa menerima keadaan dan mengatur hati masing-masing. Tae Woo disibukkan dengan Jadwal tour dan Sandy kembali ke Jakarta, Indonesia.


Dan sekali lagi, suatu kejadian menguji cinta mereka, Sandy mengalami kecelakaan saat hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta, dan alhasil ia pun harus dirawat di rumah sakit.


My best moment : Saat Sandy tengah terbaring lemah, kehilangan kesadarannya.

Laki-laki itu menghela napas berat. Ia menatap wajah Sandy dan saat itu Tara mendengar laki-laki itu berbisik, “Saranghae...” Kerongkongan Tara tercekat dan entah kenapa air matanya bergulir turun. Yang membuat Tara tersentuh adalah cara laki-laki itu mengucapkannya: dengan segenap perasaan, seolah-olah tidak lagi punya tenaga untuk mengucapkan kata-kata lain. Tara tidak bisa berbahasa Korea, tapi ia tahu arti kalimat barusan. Aku mencintaimu....

Yang belum baca, ayo buruan baca buku ini. Dijamin gak akan menyesal, karena buku ini sangat-sangat keren!

#TantanganRCO #TantanganLevel2 #Review

Senin, 01 Januari 2018

Aku mencintai komunitas ini

Ini yang terindah dan teristimewa, jadi aku memilih menulis tulisan ini satu-satunya

Dari dulu memang suka sekali dengan yang namanya baca novel, bahkan buku yang tebalnya beratus-ratus halaman pun selesai dalam sekali baca.
Sebenarnya dulu tidak pernah berniat untuk jadi penulis dan tidak pernah memimpikan hal itu, cukup menjadi penikmat novel saja. Tapi, gagasan itu musnah sudah, disaat aku melihat salah satu anggota ODOP yang tidak lain dan tidak bukan adalah guru bk aku sendiri, menginformasikan bahwa pendaftaran ODOP batch 4 dibuka serta ada tertulis profil komunitasnya disana, aku jadi tertarik hanya untuk mencoba-coba saja. Tapi, setelah gabung, aku merasa seperti itu adalah sebuah kebutuhan, membaca adalah kebutuhan, menulis adalah kebutuhan.
Aku ikuti seleksi dengan semangat yang menggebu-gebu dan ternyata setelah beberapa bulan akhirnya aku lulus juga.
Terima kasih Tuhan atas segala nikmat nya 😇

#TantanganFiksi7

Resolusi


Apa sih resolusi yang ingin kamu capai ditahun 2018?

Jawaban aku pribadi sih sederhana saja, aku ingin menjadi yang terbaik dari tahun-tahun yang sebelumnya. Karena apa? Karena kita harus berkembang menjadi yang lebih baik lagi, lagi, dan lagi.

Keluarga kami selalu harmonis, tidak ada isu-isu yang tidak mengenakan hati.

Apa yang aku impikan di tahun 2017 yang tidak sempat tercapai, dapat tercapai di tahun ini.

Nilai ulangan semester genap ini bisa sesuai dengan kehendak.

Dan yang terakhir, semoga komunitas ODOP semakin oke, besar, dikenal semua orang, pokoknya yang terbaik untuk komunitas kesayangan ini 😍

#TantanganODOP7

Bumi hancur


Setelah kejadian itu terjadi, kejadian yang mematikan, kejadian ganas, kejadian yang tidak berbelas kasihan itu memakan hampir semua penduduk dimuka bumi ini, menyisakan dunia yang hancur terombang-ambing, menyisakan derita dan kesusahan untuk manusia yang tertinggal.

"KIAMAT" itulah kejadian yang menimpa mereka, kejadian yang membuat ngeri semua orang yang tertimpa. Itulah hal yang mereka takuti dari dulu, kini terjadi sudah. Derita dimana-mana, dunia bagai lautan darah, isak tangis orang yang masih hidup terdengar dari mana-mana, suara isakan tangis yang amat menyanyat hati. Mau tidak mau mereka harus menerima kenyataan, mereka harus ikhlas dengan keadaan.

Dunia ini kelabu, dunia ini hancur sehancur-hancurnya. Tidak ada yang tersisa selain manusia-manusia yang menderita. Semua bangunan rata dengan tanah. Lantas bagaimana nasib manusia yang tertinggal ini?
Nasib manusia-manusia yang kehilangan segalanya, mereka yang kehilangan keluarganya.
Betapa hancur nya hati mereka, betapa remuk nya jiwa mereka.
Tapi, mereka segera bangkit, mengharapkan sesuatu yang tersisa. Meraka bertahan hidup, hidup dalam segala keterbatasan yang ada. Mau bagaimana lagi? Jalannya sudah seperti ini.

Hidup dalam kesusahan itu tidaklah gampang, apalagi dengan segala kebutuhan yang mendadak langka dan mahal harganya. Mereka menderita, sangat menderita. Bagaimana caranya mencari penghasilan di dunia yang terombang-ambing tidak karuan. Mereka ingin lari, tapi mereka lari kemana? Seluruh dunia ini sudah hancur. Bertahan hidup dalam dunia yang seperti ini tidaklah menyenangkan, apalagi mejadi orang yang tertinggal, susah sekali!.

Sangatlah susah, perekonomian melambung tinggi setinggi-tingginya. Satu mata uang, satu agama, satu pemerintahan. Apapun mereka, darimanapun asal mereka, tapi mereka harus terima. ANTIKRIS mulai muncul untuk orang-orang yang tertinggal, menambah penderitaan mereka. Mereka tidak boleh belanja jika tidak mempunyai tanda 666, tanda ANTIKRIS. Dunia ini semakin hancur, hancur!.

Semuanya terjadi sebentar lagi. Sebelum bait ketiga dibangun, akan terjadi pengangkatan dan jika kita sudah mendengar bahwa bait ketika itu sudah dibangun, itu artinya kita adalah orang yang tertinggal.

Kemudian terdengar suara bunyi guruh : "Mari!"
Dan aku melihat: sesungguhnya ada seekor kuda putih dan orang yang  menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Kuda putih ini adalah pemimpin ANTIKRIST yaitu LOSIFER dan kemudian ketika metrai kedua terbuka aku mendengar makhluk yg kedua berkata : "Mari!"
Dan majulah seekor kuda lain ,seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi sehingga mereka saling membunuh dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yg besar. Jadi kuda merah ini menggambarkan ketika orang yg benar malah disalahkan dan orang yg salah dibenarkan. Sehingga di bumi tidak ada lagi damai dan meterai yang ketiga terbuka aku mendengar makluk yabg ketiga berkata  : "Mari!"
Dan terlihat seekor uda hitam dan orang yg menungganginya memegang sebuah timbangan ditangannya. Kuda ini yg menggambarkan perekonomian mendadak tinggi -sedinar, sejumput-,upah orang kerja satu hari hanya akan mendapatkan sejumput makanan, dan kemudian terdengar seperti ada suara ditengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Sepucuk gandum sedinar dan tia cupak jelai sedinar tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu"
Dan terbuka metrai yg keempat terdengar suara makluk yg ke-4 berkata : "Mari!" dan terlihat ada seekor kuda hijau kuning dan orang yg menungganginya bernama maut dan kerajaan maut mengikutinya dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan kelaparan dan sampar dan dengan binatang binatang buas dibumi.
Dan meterai yg ke-5 dibuka terlihat dibawah mezbah jiwa-jiwa mereka yg telah terbunuh oleh karena firman Bapa dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki dan mereka berseru dengan suara nyaring katanya : "Berapa lamakah lagi, ya penguasa yg kudus dan benar engkau tidak membalaskan darah kami kepada mereka yg diam dibumi?" dan kepada mereka diberikan sehelai jubah putih dan kepada mereka dikatakan bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka yang akan dibunuh sama seperti mereka. Dan ketika metrai yg ke-6 terbuka terjadi gempa,bumi yg dasyat dan matahari hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah bagaikan darah. Dan binatang langit berjatuhan bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menysutlah langit bagaikan gulungan kitab yg digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

#TantanganODOP7 #GenreFantasi