Senin, 20 November 2017

Cinta dari secangkir teh -5

Kini, ada sosok yang selalu menemani hari-hari Rey, sosok yang membuat Rey tertawa, sosok yang membuat Rey tersenyum. Dia adalah sosok Sida. Hati yang tadinya sepi karena ditinggal sang penghuni dan terasa hampa, kini terisi kembali.Rey tersasar bahwa jika Ia selalu terpuruk seperti ini, mau jadi apa dia nantinya. Semangat itu mulai datang, memenuhi kehidupannya kembali. Bayangan tentang Anne pun kadang enggan untuk menghampiri lagi. Rey sudah tidak ingin bersedih, kini saatnya Ia membuka lembaran baru dan memulai segalanya dari awal lagi. Rey mulai berbenah diri dan menyediakan segala sesuatu untuk masa depannya nanti.

Sida selalu ada untuk Rey, selalu ada ketika Rey butuh. Sida juga suka membantu Rey, mendengarkan cerita-cerita lucu Rey, menghibur Rey. Apapun Sida lakukan asalkan Rey dapat tertawa atau tersenyum lega. Bagi Sida, Rey adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab, lelaki pekerja keras, lelaki yang sopan, dan lelaki yang rela berkorban.

Rey terkagum melihat sifat Sida, melihat berapa baiknya Sida kepadanya. Sida benar-benar selalu ada untuknya disaat suka maupun duka. Sida adalah teman berbicara yang cocok dan pendengar yang baik, itulah sebabnya Rey merasa nyaman ketika berbicara kepada Sida.

Sida selalu baik kepada Rey kadang bantu-bantu Rey, kadang juga memasak untuk Rey. Sida beberapa kali meminun teh dengan Rey, dengan cangkir yang sama. Mereka hanya tertawa dan melanjutkan minum teh mereka kembali.

Namun, kali ini ada yang berbeda dengan perasaan Sida. Perempuan itu merasakan hal yang baru Ia rasakan, yang baru Ia sadari selama ini.

Entah sejak  kapan Sida mulai menaruh hati kepada Rey. Sida diam-diam menyukai Rey, Rey yang baru beberapa bulan Ia kenal, tapi Rey sudah bisa membuat Sida cinta.

Sida menyembunyikan perasaan itu, enggan untuk mengatakannya. Menahan perasaan yang semakin hari semakin membesar. Pura-pura tidak tahu menahu tentang perasaan, padahal itu palsu. Sida menahan perasaan itu berlama-lama. Menanti kapan Rey akan menyadari semua ini.

**Bersambung**



Tidak ada komentar:

Posting Komentar