Kamis, 16 November 2017

Cinta dari secangkir teh -2

“Mas boleh ga kalau aku suka dengan orang lain?.” Anne bertanya sambil tertunduk malu
Rey terdiam membisu, hampir tidak percaya kata-kata itu akan terlontar dari mulut Anne. Perempuan yang dia cinta, cinta pertamanya, perempuan yang yang mengajarkan dia sebuah cinta. Apakah ini hanya pertanyaan pancingan atau sebuah pertanyaan yang serius, pertanyaan yang menggambarkan kebosanan dia pada Rey.
“Apakah ini pertanyaan serius?” tanyanya memastikan
“Iya mas, aku sepertinya mulai menyukai orang lain.” Dia memberikan jawaban yang membuat hati Rey semakin tersayat.
Tetapi sebagai lelaki dia tetap menunjukan sikap kuat di depan gadis yang dicintainya. Dia tetap tersenyum meskipun hati dia menangis keras.

****

Empat hari sebelumnya Anne pergi memenuhi janji pada sahabatnya, Bella. Mereka sempat membuat janji untuk menghabiskan akhir pekan mereka berkeliling menggunakan sepeda motor sebagai peringatan ulang tahun Bella. Walaupun dia ingat hari ulang tahun Bella, sebenarnya dia hampir lupa dengan janji ini.

Hingga tiba-tiba Bella datang ke rumah Anne sekitar pukul 14.10 pada sore bersama kedua teman cowoknya, Pandu dan Nova. Pandu adalah pacar bella sedangkan Nova adalah sahabat si Pandu. Meraka datang dengan dua sepeda motor sehingga berpasangan lelaki perempuan.

Pergilah mereka ke tempat yang jauh, tepatnya adalah daerah pedataran tingi di Bogor, Puncak. Di dalam hatinya Anne merasa tidak enak dengan Rey karena dia pergi berboncengan sepeda motor dengan cowok lain. Tetapi dia tidak mungkin menolak ajakan Bella di hari istimewanya, apalagi sebelumnya dia sudah berjani.

Karena berangkat sudah terlalu sore dan menempuh jalan yang lumayan jauh, mereka akhirnya kemalaman dalam perjalanan. Bella dan kedua lelaki tadi memutuskan untuk menginap di villa. Villa kecil yang berisikan dua kamar cocok untuk dibagi menjadi dua kelompok, lelaki dan perempuan.

Dia mengiyakan usulan tersebut karena dia tidak mungkin pulang kerumah sendirian, dan dia mengira akan tidur bersama sahabatnya, Bella. Hingga akhirnya setelah mendekati tengah malam Bella beranjak menuju kamar Pandu, Dan Nova masuk kedalam kamar Anne. Dia terkejut dan bingung untuk berbuat apa.

Sebagai seorang perempuan pasti merasa takut dengan hal itu. Dalam keadaan tidak ada yg bisa diminta tolong, berdua di dalam kamar dengan lelaki yang tidak dia kenal. Dia berusaha membujuk lelaki itu untuk keluar kamar, tetapi lelaki tersebut terus menolak dan terus mendekat kepada Anne.

Anne pergi meninggalkan kamar, dia keluar dari villa. Karena dia tidak mengira akan menginap Anne tidak membawa banyak perlengkapan, dia hanya mamakai jaket tipis. Dia duduk meringkuk kedinginan sambil menangis dia tidak menyangka Bella sahabatnya akan menjerumuskan dia seperti ini. Dia menatap kedepan dan hanya tampak jejeran pohon pinus yang sedikit melambai diterpa angin malam yang terasa menusuk-nusuk persendian.

Diraihnya handphone dari sakunya dia mencoba menghubungi Rey. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 00.31. Berkali-kali dia memanggil dan tak pernah ada jawaban dari Rey. Setelah sekitar belasan kali dia menghubungi Rey akhirnya dia tertidur. Dia tertidur dengan pipi masih basah oleh air mata dan berselimutkan angin malam yang dingin.

Pagi harinya Anne terbangun ketika mendengar samar-samar suara azan subuh berkumandang. Dia kembali mencoba menghubungi Rey, dan kali itu ada jawaban.
“Hallo, Ada apa neu? Kenapa misscall banyak banget? Kamu gapapa kan?.” Tanya Rey dari seberang telepon
Anne terdiam, dia tidak berani bercerita kepada Rey. Dia hanya beralasan semalaman tidak bisa tidur, dan dia hanya ingin mengobrol dengan Rey. Dia meminta Rey terus menemaninya mengobrol di telepon.
Anne tetap menelepon Rey ketika Bella dan kedua lelaki tersebut bangun dari tidur. Matahari semakin tinggi Anne tetap bercerita dengan Rey lewat telepon sambil terkadang ia tertawa. Dan ketiga orang yang lain belum ada satupun yang keluar dari Villa, karena meskipun sudah terbit matahari di daerah tersebut tetap dingin.

Pada dasarnya Anne menelepon Rey hanya untuk menghilangkan rasa takut yang dialaminya dan sekaligus memberi kode kepada lelaki tadi bahwa dia sudah memiliki  pasangan. Meskipun pada dasarnya Rey agak merasa aneh dengan tingkah Anne, dia tetap melayaninya dengan senang hati. Dalam hati Rey menerka-nerka apa yang sedang terjadi pada Anne.

Sekitar pukul sembilan ketika semua sudah beberes dan berbenah, mereka ingin melanjutkan perjalanan pulang. Dalam hati Anne merasa ilfil dengan Bella, dia berprasangka entah apa yang diperbuat bella semalam dengan kekasihnya sehingga dia sama sekali tidak mengiraukan Anne. Sebelum Anne mencoba menelepon Rey dia sudah berunlang kali mengirim pesan kepada Bella. Semua pesan yang dia kirimkan diterima oleh Bella namun tak ada satupun yang dia baca.

Dalam perjalanan pulang Anne tidak mau dibonceng oleh Nova, dia memaksa untuk berboncengan dengan Bella. Mereka menyetujuinya setelah berkali-kali dipaksa, dan berangkat. Ditengah perjalanan Anne berhenti di depan swalayan untuk membeli makanan ringan sebagai pengganjal perut. Dia memilih beberapa jajanan kesukaannya dan pergi ke kasir untuk membayar. Dan tidak disangka salah satu kasirnya adalah Rudy, Lelaki yang pernah dia cinta pada masa SMA.

** Bersambung **

7 komentar: