Selasa, 21 April 2020

Aku kembali

Oke, Jadi ini pertama kali aku nulis lagi setelah setahun berlalu, mungkin blog ini sudah menjadi sarang laba-laba, tempat tinggal binatang melata, atau apalah itu hahaha. Doakan aku ya teman-teman, semoga aku bisa konsisten menulis seperti dulu lagi *aminnn...

Apa saja sih yang terjadi selama setahun ini? Baiklah akan ku ceritakan semuanya.

Terakhir aku menulis di blog ini bulan februari 2019, yang artinya saat itu aku masih duduk di kelas XII SMA. Aku sudah melalui yang namanya Simulasi, Ujian Praktek, Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional, yaa walaupun lulus dengan hasil yang tidak bisa dibilang baik juga hahaha. Banyak yang harus ditinggalkan ketika meninggalkan Sekolah Menengah Atas, guru-guru, teman-teman sekelas yang selalu solid dalam hal menyontek, sahabat, serta adik-adik kelas X dan XI yang tampan-tampan hehe. Tapi, menurutku berpisah dengan sahabat lah yang paling berat, harus meninggalkan kenangan bersama, gak bisa mengumpul dan mengghibah lagi, gak bisa ke WC sama-sama lagi padahal yang pipis cuma satu orang eh yang nganterin bisa sampai lima orang, dan gak melakukan hal gila lainnya lagi. Ya namanya juga demi menggapai cita-cita masing-masing, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, bukan?

Aku melanjutkan pendidikanku di Universitas Palangka Raya. Ikut tes SBMPTN mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, orang tuaku tidak terlalu setuju, padahal aku ingin mengasah kemampuan menulisku agar segera bisa menerbitkan buku solo yang tidak jadi terbit tahun lalu karena aku menyerah ditengah jalan. Tapi sungguh naas nasibku, aku tidak lolos dan hal itu membuat aku uring-uringan beberapa hari, menangis, dan patah semangat untuk berkuliah. Aku malu, apalagi setelah tau semua sahabat dan teman-temanku lolos semua. Tapi orang tuaku yang selalu memberi dukungan untukku dan itu memberi semangat dan dorongan yang luar biasa dalam diri ini.

Setelah gagal tes SBMPTN, aku mengikuti tes SMMPTN, orang tuaku menghasut untuk mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, biar cepat dapat kerja katanya. Kakak sulungku memaksaku mengambil jurusan Bahasa Inggris, andai saja dia tau bahwa otak adik bungsunya ini tidak secerdas adik-adik nya yang lain. Hasilnya aku mengambil Bahasa inggris untuk pilihan pertama, PGSD untuk pilihan kedua, dan tetap PBSI untuk pilihan ketiga *bandel sekali aku.

Hari pengumuman kelulusan pun tiba, aku membuka link yang diberikan oleh pihak kampus dengan hati yang berdebar hahaha, Aku takut gagal lagi, dan jalur Mandiri itu harapan terakhirku untuk bisa berkuliah. Dan aku dinyatakan lolos, tetapi pilihan kedua yaitu PGSD, doa dan restu orang tua memang luar biasa. Kunikmati semua prosesnya, walau PGSD bukan jurusan yang aku inginkan, apalagi aku orang nya galak, tidak suka bocah kecil nakal yang tidak bisa dibilangi, sungguh tidak bisa kubayangkan jika aku menjadi seorang guru SD kelak. Tapi PGSD bukan jurusan yang buruk, aku mulai merasa enjoy dan mengikuti perkuliahan dengan baik. Walau ada Saja yang membuatku harus extra bersabar, contohnya menghadapi dosen yang galak, memberi tugas yang tidak masuk akal, dan lainnya. Tapi tidak semua, ada juga dosen yang sangat baik, aku selalu senang dan bersemangat mengikuti kelas mereka. Bertemu teman-teman baru yang wataknya berbeda-beda, dan untung saja aku bisa segera memposisikan diri dan berbaur dengan baik. Kisah cintaku di Perguruan Tinggi? Ah mungkin yang satu ini akanku ceritakan lagi di postinganku berikutnya. 

Sekian dulu ya teman-teman, semoga ceritaku yang tidak berfaedah ini tidak membuat bosan haha. Jika banyak salah penulisan kata, tanda baca, bahkan pemborosan kata, mohon dimaafkan, karena aku baru ingin memulai lagi dan belajar menulis semakin baik setiap hari. Dan jika ingin mengkritik dan memberi saran, dipersilahkan ya. Terima kasih 🤗😊

4 komentar: