Kamis, 04 Januari 2018

Review novel Ilana Tan - Summer In Seoul


Judul : Summer in Seoul
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia
Tebal : 280 halaman
Genre : Fiksi – Roman – Young Adult

Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku?” – Jung Tae Woo

“Kenapa aku harus memberitahumu?” -  Sandy

“Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu,” – Jung Tae Woo


Saya suka korea, juga sangat menyukai novel. Dan jika kalian bertanya bacaan apa yang paling kusuka, maka aku akan menjawab novel yang mengambil latar belakang negeri Ginseng tersebut. Jika kalian bertanya, kenapa aku merensensi novel ini, maka jawabannya adalah karena ini adalah kriteria novel yang paling suka dibaca anak muda jaman sekarang. Termasuk saya!



"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku" kata Jung Tae-Woo pada gadis dihadapannya.

"Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Ini menarik, terka saya saat membaca sinopsis yang terdapat di cover belakang novel. Hanya satu harapan Sandy untuk sebuah keputusan yang bisa dibilang cukup nekat ini ia hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya untuk terlibat dengan Jung Tae-Woo. Tanpa mengetahui kebenaran kisah empat tahun yang lalu, Sandy dan Tae-Woo melewati musim panas sebagai sepasang kekasih.

 “Kalau tidak salah, beberapa hal yang bisa membuatmu bahagia adalah mendengarkan musik, makan keripik kentang, bunga, kembang api, hujan, dan bintang. Aku benar, kan?”

Cerita dalam buku ini dituturkan dengan manis—apa yang bisa diragukan dari karya Ilana Tan? Hanya saja terkuaknya rahasia “empat tahun lalu” yang harusnya jadi fokus utama, baru muncul di seperempat bab terakhir. Meski sejak awal kita sudah diberi klu-klu yang memancing penasaran, sih.

Saya menangkap, Ilana Tan lebih suka membuat hubungan asmara dua tokoh utama selalu aman-damai-sentosa-sejahtera (lol). Pun dalam buku ini. Meskipun ada cerita tentang “empat tahun lalu” maupun kehadiran orang ketiga, hubungan dua tokoh utama masih tetap baik-baik saja. Padahal saya sudah membayangkan klimaks yang diisi dengan pertengkaran-pertengkaran sebelum akhirnya mereka dapat kembali menemukan kepercayaan satu sama lain. Well, saya berharap bisa menemukannya pada tiga buku tetralogi yang lain

Eksplor Koreanya juga terasa kurang. Penjelasan saat adegan di Apgeujong-dong—yang juga sedikit menyinggung Myeong-dong—hanya sebatas informasi kecil yang saya rasa setiap orang bisa menemukannya di internet. Dan satu hal lagi, jika saya menjadi Kang YoungMi, sekalipun itu dengan sahabat saya sendiri, rasanya saya tidak akan setenang itu jika idola yang saya sukai memiliki pacar hahaha~

Tapi kekurangan-kekurangan di atas tidak akan terlalu diambil pusing jika kalian benar-benar penggemar berat karya Ilana Tan. Toh “Summer In Seoul” ini tetap karya yang manis. Cocok untuk pembaca mulai dari remaja—tanpa ciuman atau adegan dewasa lain—dan bisa dinikmati oleh kalian yang gemar dengan genre roman namun tidak mau emosinya dibuat naik-turun ala rollercoaster.


Jung Tae-Woo, sosok yang romantis dan penuh perhatian. itulah yang bisa ditangkap oleh nalar saya mengenai sosok itu. Sebuah skandal akhirnya terkuak, bukti bahwa sosok Sandy kini diketahui oleh publik dan tentang  kejadian empat tahun yang lalu, yang membuat Jung Tae-Woo menghindari dunia Showbiz untuk beberapa saat. Sandy dan Jung Tae-Woo benar-benar pasangan serasi. Terkuaknya rahasia kelam diantara mereka, membuat mereka harus menjaga jarak untuk sementara waktu. Hanya sementara hingga mereka bisa menerima keadaan dan mengatur hati masing-masing. Tae Woo disibukkan dengan Jadwal tour dan Sandy kembali ke Jakarta, Indonesia.


Dan sekali lagi, suatu kejadian menguji cinta mereka, Sandy mengalami kecelakaan saat hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta, dan alhasil ia pun harus dirawat di rumah sakit.


My best moment : Saat Sandy tengah terbaring lemah, kehilangan kesadarannya.

Laki-laki itu menghela napas berat. Ia menatap wajah Sandy dan saat itu Tara mendengar laki-laki itu berbisik, “Saranghae...” Kerongkongan Tara tercekat dan entah kenapa air matanya bergulir turun. Yang membuat Tara tersentuh adalah cara laki-laki itu mengucapkannya: dengan segenap perasaan, seolah-olah tidak lagi punya tenaga untuk mengucapkan kata-kata lain. Tara tidak bisa berbahasa Korea, tapi ia tahu arti kalimat barusan. Aku mencintaimu....

Yang belum baca, ayo buruan baca buku ini. Dijamin gak akan menyesal, karena buku ini sangat-sangat keren!

#TantanganRCO #TantanganLevel2 #Review

3 komentar: