Minggu, 27 Januari 2019

Sampai jumpa


Awalnya aku kurang setuju jika orang berkata masa-masa SMA paling indah, tapi beberapa bulan belakang ini aku baru menyadari dan merasakannya.

SMA itu indah, sangat indah untukku dan untuk semua orang. Aku susah untuk menceritakan semuanya, karena semua orang pasti sudah mengalaminya.
Bagiku, masa SMA adalah masa yang paling dewasa setelah melalui banyak fase sebelumnya. Mulai dari TK ketika masih tidak tau apa-apa dan susah untuk mengerti, SD yang sangat polos, SMP yang sangat labil dan penuh cinta monyet, SMA ini membuatku mulai mengerti banyak hal, banyak kisah yang terjadi, banyak kenangan yang terukir, banyak harapan yang terpanjat. Kenangan manis, pahit, suka, duka, bahagia, merana, dan sebagainya 😂.

Fase SMA menurutku ada 3 :
 - Kelas 1, masih pendiam, malu-malu dan masih polos-polosnya *kalau aku pribadi, aku sangat suka fase ini
- kelas 2, udah keluar kedoknya wkwk, udah mulai kelihatan bandel, berontak, merasa berkuasa atas adik kelas 🤣
- kelas 3, mulai tobat hahahaha, membuat sesuatu yang indah untuk kenangan kelak, selanjutnya ujian-ujian-ujian.

Dalam setiap pertemuan, pasti selalu ada yang namanya perpisahan, siap atau tidak, semua itu memang selalu terjadi, meski pilu rasanya.

Di hari ini, aku akan menulis tentang kami, tentang kenangan indah dan pahit itu, masa-masa berduka dan bahagia, akan aku tuangkan dalam tulisan sederhana.

Aku, seorang anak yang memang tidak menyangka akan bisa tiba di fase ini bersama orang-orang terhebat dihidupku, sahabat. Jika dilihat sekilas oleh orang yang tidak dikenal, mereka pasti memberi kesan jika aku ini anak pendiam dan pemalu hahaha. Tapi jika bersama sahabat-sabahatku, aku adalah orang yang gila, pembuat onar, moddy'an, keras kepala, dan selalu membuat malu. Itulah aku yang sebenarnya.

Tiga tahun menurutku waktu yang lumayan lama untuk mengenal satu sama lain. Bersama mereka aku tidak harus menutupi siapa aku sebenarnya, tidak pernah malu beruntuk memperlihatkan siapa aku, aku bahkan tidak pernah ragu mengatakan jika aku tidak suka.

Kisah ini sebentar lagi berakhir, hanya tersisa dua bulan saja. Aku hanya ingin minta maaf jika selama ini aku memang selalu melakukan kesalahan, membuat perkara, bertingkah sesukaku. Maaf jika mengenalku kalian merasa tersinggung dengan kata-kata, perilaku, bahkan perbuatanku, itu adalah hal yang tidak sengaja.

Pernahku berpikir apakah aku pantas memiliki teman seperjuangan sehebat kalian? Dan ternyata memang aku pantas. Terima kasih untuk segala kenangan, kisah kita akan selalu terukir abadi di lubuk hatiku yang paling dalam, kisah yang kelak akan kita rindukan dan akan kita ceritakan untuk anak-anak kita.

Aku juga pernah berfikir, apakah aku pantas memiliki Sabahat sebaik kalian? Aku ini manusia rapuh, banyak masalah, sangat
Mudah tersinggung. Disaat ku sedang dalam keadaan terpuruk, tak sejengkal pun kalian pergi meninggalkanku. Kalian sahabat terbaik yang tidak datang disaat ku bahagia dan pergi disaat ku berduka. Biarlah kisah ini akan terus mengalir bagaikan air. Kelak, disaat kita sudah menua dan mempunyai keluarga, tidak ragu kuceritakan kepada anak-anakku bahwa aku bangga mempunyai sahabat seperti kalian.



Waktu berlalu begitu cepat
Tanpa terasa kita akan berpisah
Ikatan emosi selama ini akan terlepas

Kita berpisah dalam segala impian
Impian yang berbeda dan jalan yang berbeda
Semuanya untuk masa depan yang kita impikan

Ruang sederhana ini
Jadi saksi bisu di sudut memori
Tempat kita susah senang
Tempat dimana kita berjuang

Maaf atas segala lisan yang tak bertuan
Maaf atas sikap yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir yang tak tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan

Di sekolah ini kita bertemu
Juga disekolah ini kita akan berpisah
Kita bertemu karena takdir
Berpisah juga karena takdir
Tapi semua ini bukanlah akhir

Kudoakan kalian kawan
Semoga tercapai semua harapan
Dan semoga masa kebersamaan
Tidak lekas kalian lupakan





Terima kasih, XII-IPA ❤️


17 komentar:

  1. 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜🔥

    BalasHapus
  2. Yaaaah memang masa SMA. Banyak orang yang ingin kembali keana.

    BalasHapus